URedu

Benteng 10 November Surabaya Bakal Jadi Cagar Budaya

Nunung Nasikhah, Senin, 2 September 2019 08.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Benteng 10 November Surabaya Bakal Jadi Cagar Budaya
Image: Humas Pemkot Surabaya

Surabaya - Di Surabaya ternyata masih ada saksi bisu pertempuran 10 November 1945 antara rakyat Surabaya dengan sekutu. Saksi bisu itu bernama benteng Kedung Cowek yang merupakan peninggalan Belanda.

Dulunya tempat ini adalah bungker tempat penyimpanan peluru dan gudang persenjataan Belanda. Selain itu, benteng ini didirikan untuk tujuan mengantisipasi serangan militer dari wilayah utara laut Surabaya. Meskipun sebenarnya tujuan awal dibangunnya Benteng Kedung Cowek ini adalah sebagai pertahanan Belanda melawan Jepang saat Perang Pasifik.

Hanya saja saat Jepang kalah pada sekutu, benteng ini digunakan oleh Tentara Kemanan Rakyat (TKR) dari Pasukan Sriwijaya semasa Pertempuran 10 November 1945 melawan tentara Sekutu yang dipimpin Inggris.

Karena nilai sejarahnya yang tinggi, Benteng Kedung Cowek kabarnya akan ditetapkan sebagai cagar Budaya. Menurut informasi yang didapatkan dari Humas Pemkot Surabaya, pihaknya telah menggandeng Kodam V/Brawijaya untuk menjadikan benteng itu sebagai kawasan Bangunan Cagar Budaya.

Baca Juga: Menjaga Warisan Budaya Wayang dari Bubur Kertas yang Kian Langka

Karena kawasan Benteng Kedung Cowek itu berada di teritorial Kodam V/Brawijaya, maka Pemkot Surabaya bersinergi dengan jajaran TNI untuk rencana mengembangkan bangunan tersebut.

“Jadi prinsip mekanismenya nanti kita perbaiki atau revitalisasi kawasan itu, selanjutnya kita kembalikan ke Kodam atau kita kelola bersama-sama,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Risma.

Flickr

Hanya saja, sebelum dilakukan revitalisasi, pihaknya memastikan akan menetapkan Benteng Kedung Cowek ini sebagai cagar budaya. Dengan begitu, pengembangan kawasan wisata ini bisa berjalan.

“Tahapan yang harus dilakukan pertama adalah kita tetapkan dulu itu benteng menjadi Bangunan Cagar Budaya (BCB) dengan SK Wali Kota,” tegasnya.

Risma berpendapat, deretan perbentengan yang memiliki panjang kurang lebih tujuh hektar itu akan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. Apalagi, saat ini Pemkot Surabaya sedang getol-getolnya mengembangkan wilayah pesisir pantai utara menjadi kawasan wisata.

“Kita lagi kembangkan kawasan di sana menjadi kawasan wisata pantai. Cuman ada peninggalan-peninggalan sejarah yang juga bisa kita jadikan wisata,” terangnya.

Baca Juga: Mengenal Kebudayaan Suku Batak

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi menyampaikan, pihaknya telah menggelar rapat bersama sebelum menetapkan Benteng Kedung Cowek sebagai bangunan cagar budaya. Selanjutnya mereka akan menguji material konstruksi fisik dan komponen bangunan.

“Kemudian literatur kesejarahan itu punya peranan penting seperti apa,” ujar Musdiq.

Musdiq menambahkan, pihaknya bersama tim ahli cagar budaya dan Kodam V/Brawijaya bakal melakukan observasi di lapangan untuk menggali nilai-nilai sejarah di bangunan benteng tersebut.

“Kita akan kerjasama dengan Kodam untuk meninjau bangunan tersebut, agar diketahui fisik bangunan benteng tahun persisnya, untuk memenuhi kriteria bangunan sejarah ini,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait