URtrending

Beralih Fungsi, Pabrik Garmen di Kota Malang Kini Produksi APD

Nunung Nasikhah, Sabtu, 4 April 2020 18.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Beralih Fungsi, Pabrik Garmen di Kota Malang Kini Produksi APD
Image: Wali Kota Malang Sutiaji (kanan) melihat salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang diproduksi PT Kasih Karunia Sejati, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (3/4/2020). (ANTARA/HO-Humas Pemerintah Kota Malang/VFT)

Malang – Langkanya alat pelindung diri (APD) yang saat ini sangat dibutuhkan tenaga medis untuk menangani penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia membuat salah satu pabrik garmen di Kota Malang, PT Kasih Karunia Sejati beralih fungsi.

Pabrik yang biasanya memproduksi baju-baju untuk berkegiatan sehari-hari tersebut saat ini berubah menjahit baju-baju yang digunakan oleh para tenaga medis untuk menangani pasien COVID-19.

APD yang diproduksi oleh pabrik tersebut menggunakan bahan baku lokal dan sudah dikirim secara nasional ke berbagai rumah sakit, kepolisian, untuk penanganan wabah COVID-19.

"Pabrik ini asalnya adalah pabrik garmen, kemudian bergeser untuk memproduksi APD. Saya ucapkan terima kasih," kata Wali Kota Malang Sutiaji di sela meninjau pabrik APD di Malang, sebagaimana dikutip dari Antara (4/4/2020).

Sutiaji menegaskan bahwa saat ini perlengkapan APD sangat dibutuhkan bagi tenaga medis yang bertugas selama masa tanggap darurat COVID-19.

Ia juga mengingatkan pihak pabrik agar memproduksi APD sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.

Para pekerja yang memproduksi APD tersebut juga harus menerapkan beberapa prosedur, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan tidak bekerja ketika tubuh mengalami demam.

"Karena ini merupakan alat pelindung diri, maka tidak kalah pentingnya yang mengerjakan itu juga orang yang sehat. Patuhi prosedur dan standarnya," tandasnya.

Kepada perusahaan, Sutijai juga memintanya untuk memberikan tambahan suplemen kesehatan bagi para pekerja yang memproduksi APD untuk menjaga kondisi kesehatan para pekerja dan meningkatkan imunitas tubuh.

Selain untuk menyediakan stok APD, alih produksi tersebut juga untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran akibat dampak penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Sementara itu, Direktur PT Kasih Karunia Sejati, Wendy Juniarto, mengatakan bahwa pengalihan produksi pabriknya dilakukan setelah banyaknya permintaan dari rumah sakit yang mengalami kekurangan APD pada saat COVID-19 merebak di Indonesia.

"Kami diminta untuk membuat, kami mencoba, dan menawarkan. Hasilnya diterima. Kemudian, kami banyak direkomendasikan oleh beberapa rumah sakit dan akhirnya sekarang sampai tingkat nasional pesan ke kami," katanya.

Setiap hari pabriknya mampu memproduksi APD sebanyak 12.000 unit dan 20.000 masker per hari. Produk APD mereka hasilkan dipastikan tahan air karena telah melewati proses tertentu.

"Penyelesaian menggunakan teknik water repellent. Ini berfungsi untuk memastikan bahwa pori-pori bahan atau produknya telah rapat dan kencang, tak bisa ditembus oleh air," tutur Wendy.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait