Berlangsung Meriah, Ini Pesan Wali Kota Risma di Puncak Hari Guru Surabaya

Surabaya - Puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-74 PGRI di Surabaya telah usai digelar siang (30/11/2019) tadi di Gelora 10 November, Surabaya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) bersama sekitar 25 ribu guru mulai dari jenjang TK/PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs, baik negeri dan swasta, telah memadati stadion legendaris tersebut sejak pagi hari.
Sementara itu, Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) turut hadir dalam kegiatan itu usai menanam pohon di GBT pagi tadi.
Setibanya di stadion, Wali Kota Risma langsung disambut dengan lagu "Rek Ayo Rek" dan tarian dari 2.000 guru yang berkostum serba merah. Disusul sekitar 1.000 siswa masuk ke lapangan untuk bergabung dengan para guru dan melakukan Flash Mob 'Garuda Emas'.
Baca juga: Museum Pendidikan Surabaya Diresmikan Tepat di Hari Guru Nasional
Penampilan luar biasa dari para guru dan siswa ini seketika berhasil membuat Gelora 10 November berubah menjadi lautan berwarna merah.
Sementara itu, Risma tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasih yang mendalamkepada para guru yang sudah membimbing banyak orang.
"Tiada kata selain ucapan terima kasih karena sudah membimbing anak-anak dan cucu-cucu kami," kata Risma dalam sambutannya.
Tak lupa Risma juga berpesan kepada para guru untuk terus mendorong dan menyemangati anak-anak agar mau bekerja keras demi meraih kesuksesan di masa mendatang.
Baca juga: Terus Berbenah untuk Piala Dunia, Risma dan Warga Surabaya Tanam Pohon di GBT
Menurutnya dorongan dari para guru itu suatu saat akan membuat anak-anak terlecut dan berani membuktikan diri. Dengan begitu, bukan tidak mungkin anak-anak kelak akan menjadi wali kota atau presiden terbaik yang dimiliki Indonesia.
"Saya minta tolong jangan rendahkan anak-anak walaupun mereka saat ini belum mampu. Tolong, dorong terus anak-anak agar mau bekerja keras. Kalau kita mengajarkan kerja keras dan kejujuran secara terus-menerus, suatu saat anak-anak Surabaya bisa beprestasi di level nasional dan level internasional," imbuhnya.
Lautan Merah di Gelora 10 November. (Image: Dispendiksby)
Tak ketinggalan, ia juga mengingatkan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini secara bijak. Karena menurutnya, teknologi ibarat pisau bermata dua.
Di satu sisi dapat bermanfaat dan mendukung seseorang untuk berprestasi, sementara di sisi lain teknologi membuat terlena hingga menghancurkan kehidupan.
Baca juga: Keren! Dinkes Surabaya Pasang Alat Pacu Jantung di Fasilitas Publik
"Kita tidak menolak perubahan, namun jangan hanya menerima saja. Yang positif diikuti, yang jelek jangan. Teknologi kalau digunakan dengan baik, maka teknologi bisa bermanfaat. Kita jangan sampai lengah kalau anak-anak lupa waktu bermain gadget. Sering kita kontrol," katanya.
Nah pesan Wali Kota Surabaya ini juga berlaku lho buat Urbanreaders di seluruh Indonesia. Jadi, yuk jadi generasi bijak memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada!