URtech

Bikin Batik Tulis Bisa Hemat Waktu 80% Pakai Teknologi Augmented Reality

Nunung Nasikhah, Sabtu, 30 November 2019 12.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Batik Tulis Bisa Hemat Waktu 80% Pakai Teknologi Augmented Reality
Image: Humas UB

Jakarta - Tahu nggak sih, untuk membuat selembar kain batik tulis dengan metode tradisional mampu memakan waktu rata-rata hingga 45,21 menit.

Dari total waktu itu, tahapan membatik adalah yang paling banyak memakan waktu. Hal ini dikarenakan adanya tahapan membuat pola yang berulang dengan menggunakan pensil kemudian ditindas dengan lilin.

Belum lagi penggambaran pola batik itu sendiri rawan terjadi kesalahan karena kurang hati-hatinya pengrajin.

Namun sekarang sudah beda cerita, guys. Untuk mengatasi masalah pembuatan motif atau pola batik tulis tradisional ini, diciptakanlah sebuah teknologi yang diberi nama Augmented Reality Batik (AR Batik).

Baca Juga: Angkat Tema Sustainable Fashion, Batik Fashion Fair 2019 Terapkan Konsep Batik ‘Zero Waste’

Pembuatnya adalah Wahyu Teja, salah seorang mahasiswa program Magister Ilmu Komputer (S2) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB).

Dengan hasil penemuannya ini, Teja mampu mereduksi waktu pembuatan batik tulis tradisional menjadi hanya 8,93 menit saja, guys.

Dengan kata lain, AR Batik mampu menghemat 80,24% waktu dalam proses pembuatan batik jika dibanding menggunakan cara tradisional.

text (Foto: Humas UB)

Disampaikan oleh Teja bahwa teknologi ini memanfaatkan teknologi Augmented Reality Berbasis Marker. Teknologi ini mampu menampilkan motif batik digital saat dihadapkan pada kain yang telah diberi penanda titik khusus.

Dengan demikian, pembuat batik tidak perlu lagi menggambar motif batik dengan pensil lebih dulu pada kain karena motif batik langsung ditampilkan pada permukaan kain oleh aplikasi.

Karena itulah, penemuan yang sekaligus dibuat bahan tesis ini dapat mengurangi waktu pada tahap pembuatan pola, sehingga proses produksi batik secara keseluruhan dapat lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Daerah Asal Motif-motif Batik Indonesia!

"Kebanyakan tujuannya AR adalah bisa leluasa secara natural berinteraksi dengan obyek digital. AR itu teknologi yang mampu memasukkan konten digital ke dunia nyata. Jadi pengguna itu bisa merasakan konten digital dan dunia nyata sekaligus bersamaan dalam satu waktu dengan panca inderanya," ungkap Teja.

Teknologi temuannya ini telah diujicobakan Teja pada produsen batik, Anjani Batik Galery yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur.

Produsen ini dipilih karena sudah banyak memperoleh penghargaan di bidang batik tulis dan setiap bulannya mampu memproduksi lebih dari 200 potong kain batik, dengan peminat dari dalam dan luar negeri.

Dari uji coba tersebut diperoleh hasil, penggunaan AR Batik terbukti mampu mempercepat proses produksi batik tulis.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait