URtrending

BMKG: 22 Kabupaten di Sumatera Utara Berpotensi Longsor Selama Maret

Anita F. Nasution, Senin, 2 Maret 2020 12.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BMKG: 22 Kabupaten di Sumatera Utara Berpotensi Longsor Selama Maret
Image: Ilustrasi longsor. (Pixabay)

Medan - Selama Maret 2020, Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mencatat sebanyak 22 daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi besar mengalami longsor.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Eridawati pada Senin 2 Maret 2020.

"Potensi tingkat bahaya longsor di Sumut menengah dan tinggi. Ada 22 kabupaten yang berpotensi tinggi mengalami tanah longsor," ujarnya.

Nah, adapun ke 22 daerah yang dimaksudkan dimulai dari wilayah dengan potensi paling tinggi yaitu Kabupaten Asahan di Kecamatan Aek Songsongan, Dairi di beberapa Kecamatan Gunung Sitember, Pegagan hilir, Siempat Nempu Hilir, Silahi Sabungan, Silima Pungga-pungga, Sitinjo, Tanah Pinem dan Tigalingga, Deli Serdang di Kecamatan Gunung Meriah, Stm Hulu.

Baca juga: Duh! 4 Orang Meninggal Akibat Longsor di Ciawi Bogor

Kemudian di Humbang Hasundutan tepatnya di Kecamatan Onan Ganjang, Pakkat, Paranginan, Parlilitan, Pollung, Tara Bintang, Kabupaten Karo di Kecamatan Barus Jahe, Labuhanbatu di Kecamatan Bilah Barat, Rantau Selatan, Rantau Utara, Labuhanbatu Utara di Kecamatan Kualuh Selatan, Kualuh Hulu, Na Ix-X.

Lalu masuk ke Kabupaten Mandailing Natal di Kecamatan Batang Natal, Bukit Malintang, Huta Bargot, Kotanopan, Muara Sipongi, Naga Juang, Pakantan, Panyabungan, Panyabungan Barat, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Puncak Sorok Marapi, Ranto Baek, Siabu,Tambangan, Nias di Kecamatan Botomuzoi, Hiliserangkai, Mau, Somolo-molo, Ulogawo.

Selanjutnya, Nias Barat di Kecamatan Lolofitu Moi, Mandrehe, Mandrehe Utara, Ulu Maro o, Nias Selatan di Kecamatan Amandraya, Gomo, Hilimegai, Lolomatua, Lolowau, Umbunasi, Nias Utara di Kecamatan Afulu, Alasa, Namohalu Esiwa, Padang Lawas di Kecamatan Barumun, Batang Lubu Sutam, Sosa, Sosopan, Ulu Barumun, Padang Lawas Utara di Kecamatan Batang Onang, Dolok, Dolok Sigompulon, Halongonan, Hulu Sihapas, Padang Bolak, Padang Bolak Julu.

Pakpak Bharat di Kecamatan Kerajaan, Salak, Siempar Rube, Sitellu Tali Urang Jehe, Samosir di Kec. Harian, Nainggolan, Onan Runggu, Pangururan, Sianjur Mulamula, Simanindo, Sitio-tio, Serdang Bedagai di Sipispis, Simalungun di Kecamatan Dolok Silau, Tapanuli Selatan di Kecamatan Aek Bilah, Angkola Barat, Angkola Selatan ,Angkola Timur, Arse, Batang Angkola, Saipar Dolok Hole, Sayur Matinggi, Sipirok.

Baca juga: Sumatera Barat Dilanda Banjir dan Longsor

Lalu di 3 daerah terakhir ada Tapanuli Tengah tepatnya di Kecamatan Badiri, Kolang, Lumut, Pasaribu Tobing, Pinang Sori, Sarudik, Sibabangun, Sitahuis, Tapian Nauli, Tukka, Tapanuli Utara di Kecamatan Adian Koting, Garoga, Muara, Pahae Jae, Pahae Julu, Pangaribuan, Purbatua, Simangumban, Sipahutar, Tarutung, dan terakhir Toba Samosir di Kecamatan Balige, Borbor, Nassau, Habinsaran, Nassau, Pintu Pohan Meranti, Silaen, Tampahan, Uluan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait