URtech

Bobol League of Legends, Hacker Ini Minta Tebusan Rp 149 M

Urbanasia, Jumat, 27 Januari 2023 08.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bobol League of Legends, Hacker Ini Minta Tebusan Rp 149 M
Image: Ilustrasi hacker (Pixabay/laddlajutt1722).

Jakarta - Hacker yang meretas game League of Legends meminta tebusan ke Riot Games senilai US$ 10 juta atau Rp 149 miliar.

Sang peretas berhasil mencuri kode sumber untuk League of Legends (LoL) multiplayer online battle arena, Teamfight Tactics (TFT) auto battler game, dan platform anti-cheat.

Bahkan kode yang dicuri termasuk beberapa fitur yang belum dirilis. Karena sang hacker meminta tebusan yang tidak sedikit agar kode yang dicuri tidak disebar atau menghapusnya.

"Kami telah mendapatkan data bernilai Anda, termasuk kode sumber anti-cheat yang berharga itu, beserta seluruh kode game untuk League of Legends dan perangkatnya, begitu juga dengan mode pengguna anti-cheat Anda, Packman," tulis para peretas, dikutip Jumat (27/1/2023).

"Kami mengerti betapa pentingnya data-data ini dan dampaknya terhadap League of Legends dan Valorant, jika data ini dilepas ke publik. Karena itu, kami meminta sebuah hal kecil yakni US$ 10 juta," tambahnya.

Alih-alih menuruti permintaan, Riot Game malah tegas menolak. Mereka tak akan membayar tebusan itu dan memilih bekerjasama dengan penegak hukum dan konsultan eksternal untuk menginvestigasi peretasan ini.

Riot Games pun akan merilis laporan detail soal mekanisme peretasan dan tindakan pencegahan yang akan dilakukan agar hal serupa tidak terulang.

"Hari ini, kami menerima email ransom. Tak perlu dikatakan, kami tak akan membayar," kata Riot Game.

Riot Games mengakui serangan peretas itu mengganggu ekosistem gamenya dan bisa menyebabkan masalah di masa depan. Walau begitu ditegaskan kalau data dan informasi pribadi pemain tetap aman.

Namun kabar sedihnya fitur baru belum dirilis yang dixuri hacker tak akan dirilis.

"Saat kami berharap beberapa model game ini dan perubahan lainnya pada akhirnya sampai ke para pemain, kebanyakan konten in berupa prototipe dan tidak ada garansi akan benar-benar dilepas ke publik," tulis perusahaan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait