URsport

Bola 'Tangan Tuhan' Maradona Dilelang, Diprediksi Terjual Rp 54 Miliar

Putri Rahma, Kamis, 17 November 2022 11.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bola 'Tangan Tuhan' Maradona Dilelang, Diprediksi Terjual Rp 54 Miliar
Image: Bola yang digunakan pada pertandingan Argentina vs Inggris pada perempat final Piala Dunia 1986. (https://www.grahambuddauctions.co.uk)

Jakarta - Bola 'Hand of God' atau 'Tangan Tuhan' Diego Maradona dijual di rumah lelang pada Rabu (16/11/2022) dengan harga mulai 2 juta euro atau sekitar Rp 32 miliar. 

Kala itu, Maradona berhasil mencetak dua gol tak terlupakan di perempat final Piala Dunia 1986 dengan mengalahkan Inggris di Estadio Azteca di Mexico City. Maradona secara kontroversial berhasil menembus gawang Inggris Peter Shilton.

Playmaker Argentina yang meninggal pada usia 60 tahun pada November tersebut mengklaim gol pembuka kontroversialnya itu dicetak 'sedikit dengan kepala Maradona dan sedikit dengan tangan Tuhan'. 

Bola warna putih merk Adidas 'Azteca', yang dimiliki oleh wasit Tunisia pemimpin pertandingan itu, Ali Bin Nasser, diperkirakan akan terjual hingga £3 juta (Rp 54 miliar) ketika dilelang di Rumah Lelang Graham Budd yang berbasis di Inggris. 

Lelang bola itu dilakukan enam bulan setelah jersey yang dikenakan Maradona pada pertandingan perempat final bersejarah di Mexico City tersebut terjual di pelelangan dengan harga hampir $9,3 juta (Rp 139 miliar) - lebih dari dua kali nilai yang diprediksi oleh balai lelang Sotheby.

Seragam Maradona dari pertandingan tersebut yang merupakan milik gelandang Inggris Steve Hodge berhasil memecahkan rekor 7,1 juta euro ini pun dilelang pada bulan Mei dan diperkirakan hanya terjual pada harga 4 juta euro.

Sebelum pelelangan, Bin Nasser mengatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan barang bersejarah tersebut kepada dunia dan berharap pembeli akan memajang barang tersebut di tempat umum.

"Sesuai dengan instruksi FIFA yang dikeluarkan sebelum turnamen, saya melihat ke hakim garis untuk mengkonfirmasi keabsahan gol. Dia berjalan kembali ke garis tengah menunjukkan dia puas bahwa gawang harus disahkan," ucapnya.

Di akhir pertandingan, ia juga mengungkapkan bahwa pelatih kepala Inggris Bobby Robson mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi hakim garis tidak mampu untuk bertanggung jawab.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait