URstyle

Cara Berhenti Jadi Bucin

Itha Prabandhani, Jumat, 28 Februari 2020 10.35 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cara Berhenti Jadi Bucin
Image: istimewa

Jakarta - Istilah ‘bucin’ atau kependekan dari ‘budak cinta’ lagi ngetrend dipakai para warganet. Bahkan beberapa selebrita pun mengaku diri pernah jadi bucin buat pasangannya, diantaranya Kesha Ratuliu yang mengaku pernah jadi bucin untuk mantan kekasihnya.

Secara umum, orang yang dikategorikan sebagai bucin, biasanya remaja hingga orang muda berumur 20an. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang lebih dewasa juga bisa menjadi bucin.

Para bucin ini umumnya tidak sadar kalau dirinya sudah menjadi bucin dan akan melakukan apa saja demi pasangannya.

Baca Juga: Jelang Valentine, Tagar Indonesia Tanpa Pacaran Trending Twitter

Namun tindakan-tindakan yang dilakukan sudah di luar kewajaran, seperti menerima tindakan kekerasan dalam hubungan, menutup diri dari teman dan keluarga, bersedia mengorbankan hal-hal penting dalam hidupnya, dan memfokuskan seluruh hidupnya setiap saat kepada pasangannya.

Mereka menganggap tindakan yang dilakukannya adalah wujud dari rasa cintanya kepada pasangannya.

Kalau kamu merasa seperti itulah bentuk hubunganmu dengan pasangan, bisa jadi kamu juga adalah bucin.

Lalu bagaimana caranya untuk berhenti menjadi bucin? Yuk, simak beberapa tips berikut ini.

1. Tetap Berpegang pada Prinsip Hidup

Hal-hal yang penting dan dianggap sebagai prinsip dasar dalam hidupmu seperti nilai-nilai, budaya keluarga, cita-cita, dan ambisimu seharusnya menjadi hak prerogatifmu untuk menjaganya tetap ada.

Don’t lose yourself! Orang yang benar-benar mencintaimu akan bisa menerima dan menghormati prinsip hidupmu, meskipun itu berbeda dengan prinsip hidup mereka.

Jika pasanganmu tidak bisa menerima hal ini, mungkin ini saatnya mengevaluasi kembali tujuan masa depanmu dan pasangan.

2. Say No to Abusive Relationship

Kekerasan dalam bentuk verbal apalagi fisik, sama sekali tidak bisa ditolerir dalam sebuah hubungan. Apapun alasannya.

Tanda seseorang sudah mentolerir kekerasan yang terjadi dalam dirinya adalah merasa bahwa dirinya yang bersalah dan menjadi penyebab pasangan melakukan kekerasan.

Sekalipun benar kamu adalah penyebab dari masalah, tindakan kekerasan tetap bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalahmu.

3. Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Banyak orang rela menjadi bucin karena merasa takut kehilangan pasangan. Merasa sudah terlalu lama berhubungan, hubungan sudah dekat, keluarga dan teman sudah mengenal pasangan, dan sederet alasan lain yang membuat si bucin pikir seribu kali untuk mengakhiri hubungan.

Guess what, guys? Orang yang abusive justru menggunakan rasa takut kehilangan inilah untuk mengontrol pasangannya.

Mereka berpikir bahwa pasangannya tidak akan mungkin meninggalkan dia. Tanamkan pada diri sendiri bahwa 'I deserve the best.'

Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Bedanya Jatuh Cinta dan Tergila-gila

4. Hubungi Teman, Sahabat, dan Keluarga

Hidupmu bukan hanya melulu tentang pasangan. Jangan tutup hubunganmu dengan teman, sahabat, dan keluargamu. Datanglah kepada mereka kalau kamu perlu bantuan untuk menyelesaikan ini.

Orang-orang terdekatmu biasanya lebih memahami karaktermu luar dalam. Mereka juga biasanya lebih peka mendeteksi perubahan drastis dari dalam dirimu yang mungkin terjadi karena kamu terlalu lama dalam abusive relationship.

Dengarkan saran mereka dan lakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri.

5. Selalu Ingat Bahwa yang Berlebihan Itu Tidak Baik

Termasuk dalam mencintai seseorang. Sebesar apapun cintamu kepada pasangan, orang pertama yang harus kamu cintai adalah dirimu sendiri.

Buatlah dirimu bahagia dulu, baru kamu bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait