Catat Sejarah, Harry Styles Jadi Model Pria Pertama di Cover Vogue

Jakarta -  Ada yang berbeda dari sampul Vogue edisi Desember mendatang, guys. Vogue akan menampilkan Harry Styles sebagai model utama di sampulnya.

Harry mencatat sejarah baru bagi Vogue, sebab dia menjadi model solo pria pertama yang muncul di cover majalah yang telah berdiri sejak 1892 itu.

Pelantun 'Watermelon' ini dipilih sebagai wajah baru Vogue karena dianggap mampu mendobrak batasan gender dalam fashion. Gaya 'genderfluid fashion' Harry ini dia tampilkan di ajang Met Gala Mei lalu.

Harry memakai sheer black top dari Gucci yang dipadukan dengan high-waisted black trousers dan high heels. Mantan anggota boyband One Direction ini melengkapi penampilannya dengan anting-anting dan kutek hitam.

Sumber: Tyler Mitchell/Vogue

Sampul edisi Vogue mendatang menampilkan Harry Styles dalam balutan tuksedo hitam dan gaun Gucci, yang memadukan sisi maskulinitas dan femininnya.

Direktur Kreatif Gucci, Alessandro Michele, menyebut Harry sebagai sosok revolusioner fashion yang nggak takut bereksperimen.

“Dia (Harry) adalah gambaran dari era baru, cara pandang pria melihat fashion, dia jadi inspirasi besar bagi generasi muda, terutama dalam berekspresi dan tentang bermain-main dengan style dan pakaian. Saya pikir dia seorang revolusioner," kata Michele.

Berbicara soal gaya pakaiannya, Harry mengaku selalu ingin memakai sesuatu yang flamboyan. Dia suka bereksperimen dengan pakaian dan tak ingin membatasi dirinya dengan label 'pakaian wanita' dan 'pakaian pria'.

“Menurut saya pakaian ada sebagai alat untuk bersenang-senang, bereksperimen, dan dimainkan. Semua akan jadi menarik kalau semua batasan dalam fashion hancur," katanya kepada Vogue yang dilansir dari The Cut.

"Kadang-kadang saat pergi ke toko, saya melihat pakaian wanita dan berpikir pakaian itu luar biasa. Setiap kali kamu memasang penghalang dalam hidup, kamu hanya akan membatasi diri sendiri. Ada begitu banyak kegembiraan yang bisa didapat dari bereksperimen dengan pakaian," lanjutnya.