URnews

Cegah COVID-19, Jepang Perluas Larangan Masuk Hingga 73 Negara

Healza Kurnia H, Kamis, 2 April 2020 15.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cegah COVID-19, Jepang Perluas Larangan Masuk Hingga 73 Negara
Image: Pemandangan Jepang. (istimewa)

Tokyo - Masih ada rencana berlibur ke Jepang di saat masa pandemi Corona? Mending buang jauh-jauh deh guys impian itu. Pasalnya, kini Jepang semakin ketat dan akan memperluas larangan masuk hingga meliputi 73 negara dan kawasan.

Dilansir kantor berita Xinhua, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Rabu (1/4/2020) menyatakan bahwa larangan tersebut termasuk negara-negara dari Amerika dan Afrika dalam upaya meredam penyebaran COVID-19 yang terus meningkat.

Berbicara dalam sebuah pertemuan gugus tugas pemerintah soal respons negara terhadap COVID-19, Abe mengatakan larangan baru ini akan diterapkan mulai Jumat (3/4/2020) dan efektif hingga akhir bulan ini.

Warga negara asing yang pernah mengunjungi 73 negara dan kawasan tersebut dalam waktu 14 hari terhitung dari kedatangan mereka di Jepang akan ditolak masuk.

Jumlah negara dan kawasan yang dilarang ini bertambah 49 dari sebelumnya. Termasuk di dalamnya Australia, Inggris, Brasil, Kanada, Selandia Baru, Taiwan (China), Maroko, Amerika Serikat, serta sebagian besar negara Eropa, dan banyak negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Jepang juga berencana memperluas larangannya hingga mencakup seluruh wilayah China dan beberapa wilayah tertentu di Korea Selatan.

Selain itu, warga negara Jepang yang kembali dari negara dan kawasan yang termasuk dalam daftar larangan tersebut akan diminta menjalani tes virus.

"Semua pelancong yang masuk ke Negeri Sakura itu akan diminta untuk melakukan karantina mandiri serta tidak menggunakan transportasi umum selama 14 hari," papar Abe.

Kementerian Luar Negeri Jepang telah menaikkan status perjalanan ke Level 3 bagi 49 negara dan kawasan tersebut, yang berarti bahwa warga negara Jepang dianjurkan menghindari seluruh perjalanan ke negara dan kawasan itu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait