Cegah Kanker Nasofaring dengan Resep ''Kacang Mete'' Ini, Guys!

Malang - Tahukah nggak sih kalau di Indonesia kanker nasofaring merupakan kanker terbanyak ke-4 setelah kanker payudara, kanker serviks dan paru-paru?

Karsinoma Nasofaring ini merupakan pertumbuhan sel abnormal bersifat ganas yang muncul pada daerah nasofaring, area di atas tenggorokan dan di atas hidung.

Selain faktor keturunan, faktor lain juga bisa menjadi penyebab terjangkitnya kanker ini, seperti karena ras Asia, kebiasaan merokok dan minum alkohol, sering mengonsumsi makanan pengawet dan makanan panggang (bakar), dan inveksi virus Epstein Barr.

Nah, baru-baru ini muncul sebuah inovasi yang bisa menjadi obat dari kanker nasofaring ini guys. Penggagasnya adalah sekelompok mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM).

Baca juga: Apa Sih Carrier Difteri? Ini Kata Dokter

Kacang Mete ini bukan literally kacang mete yang ada di pasaran, guys. Kacang mete ini merupakan akronim dari “Kurangi makanan berpengawet dan yang dibakar, Anti asap kayu bakar dan debu kayu, Cukup istirahat, Anti alkohol, No smoking, Gunakan masker saat berkendara, Mengonsumsi buah dan sayur tinggi antioksidan, dan Teratur olah raga”.

Melalui resep “kacang mete” ini mereka berhasil meraih Juara III Lomba Poster Publik dalam ajang Holistic 2019 lho.

Holistic atau Halu Oleo Scientific Competition 2019 adalah kegiatan ilmiah tahunan yang diselenggarakan oleh Medical Research Club Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (FK UHO) yang tahun ini mengangkat tema tentang “Optimalisasi Penanganan Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan”.

Image: Humas UMM

Lomba ini diselenggarakan di FK UHO selama 25-27 Oktober 2019 dan diikuti seluruh mahasiswa aktif S1/D3 rumpun Ilmu Kesehatan dari berbagai universitas di Indonesia.

Baca juga: Benarkah Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Mengganggu Kesehatan?

Resep “kacang mete” ini oleh Pascal Maulana Efendi, Yusfiana Zura Aniqah, dan Hayin Nada Nabilah dituangkan dalam sebuah poster kesehatan untuk edukasi masyarakat luas.

Mereka bertiga mengambil judul “Cegah Ca Nasofaring dengan ‘Kacang Mete’”. Berkat resep ini, poster publik tersebut lolos 10 poster terbaik yang kemudian dipresentasikan di FK UHO, Kendari.

“Alhamdulillah, saya merasa puas. Banyak ilmu dan pengalaman baru dan juga banyak pembelajaran dari penampilan delegasi yang lain yang bisa menjadi masukan bagi kami dalam mengikuti kompetisi yang berikutnya,” tutur Pascal.