URnews

Cerita Konjen AS Sempat Cultural Shock dengan Bahasa Jawa Timuran

Nunung Nasikhah, Minggu, 22 September 2019 12.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita Konjen AS Sempat Cultural Shock dengan Bahasa Jawa Timuran
Image: Nunung/Urbanasia

Malang - Siapapun yang berpindah tempat tinggal pasti mengalami cultural shock. Hal ini pun dirasakan oleh Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Mark McGovern, saat awal-awal pindah ke Indonesia.

Kepada Urbanasia, Mark bercerita, sebelum datang ke Indonesia, ia lebih dulu belajar bahasa Indonesia di Amerika Serikat.

“Kelas saya selesai bulan Maret. 4 bulan saya belajar tapi tidak langsung ke Indonesia. Saya tidak begitu lancar berbahasa Indonesia dan saya lupa banyak kata,” ujar Mark.

“Dan waktu saya datang (ke Indonsia, red), saya menemukan semua orang di Surabaya berbicara bahasa Jawa,” imbuhnya sembari tertawa.

Hal itu menurutnya adalah pengalaman yang cukup berkesan. Apalagi saat itu ia tak begitu fasih berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

Baca Juga: Bahasa Indonesia dan Portugis Ternyata Mirip Guys, Cek Deh!

Tentu wajar ketika orang-orang sekelilingnya justru menggunakan bahasa Jawa, bahasa yang sama sekali tak pernah ia dengar sebelumnya.

“Orang di Surabaya di Malang selalu banyak mencampur Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Saya bingung,” katanya.

Kendati seringkali tak memahami perkataan orang, namun Mark tetap saja bahagia bisa hidup di Indonesia.

“Saya menemukan di Indonesia, semua orang berbicara bahasa senyum. Itu adalah paling bagus dan paling baik,” tegasnya.

Disamping itu, Mark juga bercerita telah banyak menjelajahi tempat-tempat indah di Indonesia.

“Tempat wisata di Indonesia sangat indah. Kemanapun saya pergi setiap tempatnya sangat unik,” tuturnya.

Baca Juga: Mengenal Sosok Amber Galloway, Spesialis Interpretasi Bahasa Isyarat untuk Konser

Ia juga sering mengunjungi kota-kota besar seperti Jakarta, Makassar, Yogyakarta, Malang dan masih banyak lagi.

“Saya suka kota yang ramai dan banyak orang di luar,” ucapnya.

Kendati demikian, Mark tak punya tempat favorit secara spesifik karena menurutnya semua yang pernah ia kunjungi memiliki pesona yang berbeda-beda.

“Saya tidak punya tempat favorit. Saya suka tempat kemanapun saya pergi. Ini sangat menarik bagi saya. Setiap hari adalah petualangan baru. Saya sangat suka pergi ke laut yang berbeda-beda di Indonesia dari satu tempat ke tempat lain,” pungkas Mark.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait