URsport

Cerita Sedih di Balik Selebrasi Gol Odion Ighalo

Rezki Maulana, Sabtu, 29 Februari 2020 10.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita Sedih di Balik Selebrasi Gol Odion Ighalo
Image: @ighalojude/Instagram

Manchester - Odion Ighalo tentu bisa tersenyum setelah mencetak gol perdananya untuk Manchester United. Tapi, di balik senyuman itu tersimpan cerita sedih tentang selebrasi golnya.

Ighalo pertama kalinya jadi starter untuk MU saat menghadapi Club Brugge di leg kedua babak 32 besar Liga Europa, Jumat (28/2/2020) dini hari WIB kemarin di Old Trafford. Kesempatan itu tak disia-siakan Ighalo.

Dalam kemenangan telak lima gol tanpa balas Setan Merah, Ighalo membuat gol kedua timnya di menit ke-34 ketika mencocor bola umpan pendek Juan Mata. Ini adalah gol pertama sejak Ighalo dipinjam Januari lalu.

Usai membobol gawang Simon Mignolet, Ighalo lantas merayakannya dengan cukup emosional. Dia membuka sebagian jersey merah MU dan di baliknya ada kaus putih dengan foto perempuan bertuliskan 12-12-2019.

Perempuan itu adalah kakak Ighalo, Mary Athole, yang meninggal dunia pada 12 Desember lalu. Mary yang berusia 43 tahun meninggal mendadak di rumahnya di Kanada. Ighalo diketahui sangat dekat dengan kakaknya tersebut.

Baca Juga: Agar Manchester United Tak Lagi Jadi Robin Hood di Boxing Day

Ighalo pun terpukul dengan kepergian kakaknya itu. Apalagi Mary punya impian melihat adiknya itu bisa berseragam MU yang merupakan klub favoritnya. Kini Ighalo bisa mewujudkan mimpinya tersebut, meski tanpa kehadiran sang kakak di sisinya.

Saking dekatnya dengan Mary Athole, Ighalo turut menuliskan nama kakaknya itu di sepatu bolanya.

"Saya merasa sangat emosional karena benar-benar mengejutkan mengetahui kakak saya sudah pergi selama-lamanya dan saya tak bisa melihatnya lagi. Terkadang ketika saya sendirian dan mengenangnya, saya merasakan sakit yang pilu di hati saya," tutur Ighalo seperti dikutip Sportskeeda.

"Saudari kembar saya, Akhere, kerap menelepon saya sembari menangis, mengatakan jika ia merindukannya dan terkadang ketika saya sendirian, saya menangis juga. Itu sangat sakit, sungguh, tetapi saya mencoba untuk menjadi lelaki tegar," sambungnya.

Setiap gol yang saya cetak dari sekarang sampai saya mengakhiri karier saya akan didedikasikan kepada Tuhan dan kepada kakak saya. Saya menuliskan namanya di kaus putih spesial saya dan menulis namanya juga di sepatu saya. Saya mau menunjukkan kepada dunia jika dia selalu bersama saya," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait