China Siap Padamkan Protes Hong Kong, Carrie Lam Yakin Temukan Solusinya

Jakarta - Protes yang berlangsung di Hong Kong kembali memanas minggu ini.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengeluarkan peringatan yang menyiratkan kalau Beijing akan ikut campur untuk menyelesaikan protes anti pemerintah yang sudah berjalan selama 4 bulan ini.
Namun Ketua Eksekutif Carrie Lam percaya kalau Hong Kong bisa menemukan solusi untuk memadamkan protes anti pemerintah.
"Aku merasa yakin kita harus menemukan solusinya sendiri," ujar Carrie Lam, seperti dikutip dari NPR.
"Posisi pemerintah pusat bahwa Hong Kong harusnya mengatasi masalahnya sendiri, tapi jika situasi makin memburuk, maka tidak ada pilihan yang bisa dikesampingkan jika kita ingin Hong Kong setidaknya punya kesempatan lain," lanjutnya lagi.
Baca Juga: AJI Kecam Aksi Penembakan Polisi Hong Kong pada Veby Indah
Pasalnya ratusan tentara China ditempatkan di seluruh Hong Kong tapi sejauh ini mereka belum meninggalkan baraknya, sebagai gantinya masih membiarkan polisi wilayah untuk mengamankan protes.
Protes Hong Kong sudah berlangsung sejak bulan Juni lalu dan berjalan secara damai.
Namun belakangan ini protes tersebut berubah ricuh akibat aktivis pro-demokrasi bentrok dengan polisi, yang mana dibalas polisi dengan tembakan gas air mata dan pentungan. Bahkan seminggu lalu sempat jatuh korban.
Demonstrasi di Hong Kong awalnya bermula dari protes terhadap rancangan undang-undang ekstradisi.
Jadi RUU ekstradisi tadi bakal memungkinkan tahanan Hong Kong juga warga asing diekstradisi ke China.
Baca Juga: Hong Kong Tennis Open Ditunda karena Unjuk Rasa
Meski RUU ekstradisi tersebut sudah dihapus, tuntutan masyarakat Hong Kong yang dipimpin mahasiswa berkembang jadi tuntutan untuk memasukkan legislatif yang dipilih secara bebas dan hak untuk memilih pengganti Lam, yang mana Lam ditunjuk oleh Beijing.
Mereka juga menuntut penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi dalam menangani protes.
Akibat protes ini, perekonomian Hong Kong terpuruk dan itu diperparah dengan perang dagang AS-China.(*)