URtrending

Ciamik, Air Sungai Tukad Badung Bakal Sejernih Sungai di Korea

Ivan, Minggu, 23 Juni 2019 16.33 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ciamik, Air Sungai Tukad Badung Bakal Sejernih Sungai di Korea
Image: Petugas memasang alat penjernih air di Kawasan Tukad Badung, Denpasar. (Ivan / Urbanasia)

Urbanasia - Enggak pingin ketinggalan dengan kota metropolitan lainnya, Kota Denpasar benar-benar terus melakukan penataan dan mempercantik bantaran sungai.

Salah satunya yang paling hits yaitu Tukad Badung yang ditata seciamik mungkin hingga serupa sungai-sungai di korea.

Bagi kamu yang belum pernah kesini, buruan kesini guys dijamin recomended banget buat kamu yang doyan selfie.

View di sini semakin indah kalo kamu dateng pas malem-malem.

Nah, kabar terbarunya di sungai ini telah dipasang alat penjernih air bernama Nano Plasma Bubble Generator.

Total ada 4 unit perangkat alat yang dipasang di Tukad Korea ini.

Jika berhasil, kamu gak perlu lagi jauh-jauh ke Korea untuk menikmati air sungai yang jernih, bening dan segerr.

Usut punya usut, alat ini dihadirkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo usai berjanji saat melakukan kunjungan ke Tukad Badung pada Mei 2019 silam.

Staf Direktorat Pengendalian Pencemaran Air KLHK, Johan mengatakan per hari Rabu (19/6) alat ini secara perdana dioperasikan.

Generator ini, terang dia dipasang sebagai upaya restorasi memulihkan kualitas air sungai.

Jika alat ini bekerja, maka bukan tidak mungkin fungsi sungai sebagai sumber kehidupan akan tercapai dalam waktu singkat.

Pada dasarnya, cara kerja alat ini lebih kepada menormalisasikan kualitas air sungai.

Cara kerja alat ini lebih kepada penghasil gelembung plasma ukuran nano berupa ozon dan oksigen.

Udara ozon ini nantinya akan diinjeksikan kedalam air sungai dengan radius hingga 20 meter dengan frekuensi semprot terentang waktu 10 liter per menit.

Gelembung ozon ini bisa menghilangkan bau air sungai serta membunuh bakteri patogen dalam air sungai.

Alat ini meningkatkan mutu kualitas air (dissolved oxygen ; DO).

''Semakin besar nilai DO pada air, maka semakin sehat sungai itu,'' katanya.

Sebelumnya, teknologi ini bahkan telah sukses diterapkan di sejumlah daerah lain seperti di Kali Sentiong Jakarta Pusat, Kali Bekasi, Danau Maninjau dan Situ Pladen.

Sementara, hasil penerapan teknologi ini diakui tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Butuh waktu hingga maksimal 3-4 bulan kedepan untuk melihat efeknta.

''Tergantung kondisi sungai disini juga ya paling gak, hasil sementara bisa dilihat 2-3 minggu kedepan. Kalau untuk bau, mungkin bisa dilihat 2-3 hari kedepan,'' terangnya.

Kendati begitu, kejernihan air sungai tidak bisa diukur melalui alat ini. Terpenting adalah pencegahan pada sumber pencemaran itu sendiri, khususnya pada limbah domestik.

"Alat ini hanya solusi alternatif. Selama sumber pencemarnya tidak diperbaiki maka bebannya akan tetap lari sungai. Kalau alat beroperasi tapi beban pencemaran yang masuk gak berhenti ya sama aja dong,'' jawabnya.

Kedepan, pihaknya akan melakukan kontrol dan pengawasan terus menerus hingga alat ini benar-benar bekerja.

Sebagai informasi, empat unit alat Nano Plasma Bubble Generator ini merupakan hibah langsung dari KLHK dengan menggunakan APBN sekitar 200 Juta.

Selebihnya, untuk biaya operasional akan ditanggung sendiri dengan APBD Kota Denpasar.

Nah, kalo udah dipercantik begini sama pemerintah, Urbanreaders wajib ikut menjaganya ya supaya nggak tercemar lagi sungainya.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait