URstyle

Demam Setelah Divaksinasi AstraZeneca? Ini Loh Penyebabnya!

Eronika Dwi, Jumat, 18 Juni 2021 15.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Demam Setelah Divaksinasi AstraZeneca? Ini Loh Penyebabnya!
Image: Ilustrasi Vaksin AstraZeneca. (Pixabay/Johaehn)

Jakarta - Urbanreaders, sudah tahu belum kalau vaksin COVID-19 buatan Oxford-AstraZeneca berisi virus? Hal ini dikemukakan oleh dr. Kurniawan Satria Denta di Twitternya @sdenta.

Dalam akunnya, dokter yang akrab disapa Denta ini menulis bahwa vaksin AstraZeneca berisi virus, namun bukan virus corona.

Virus yang ada di dalam vaksin AstraZeneca adalah adenovirus. Meski dianggap lemah, tubuh akan mengenal virus adenovirus sebagai corona, guys.

Sebab, dokter Denta menjelaskan, adenovirus yang ada di dalam vaksin AstraZeneca dipasang material genetik, yang jika di lihat dari luar seperti virus corona.

"Isinya adenovirus, virus cupu tapi tubuh akan mengenalnya sebagai corona karena adenovirus tersebut dipasang material genetik yg membuatnya dari luar 'tampak' seperti corona," tulis dokter Denta, Kamis (17/6/2021).

Menurut dokter Denta, saat membuat vaksin AstraZeneca, para peneliti menemukan bahwa spike protein di permukaan virus yang dapat mengaktifkan pembentukan antibodi.

Mereka mencari kode genetiknya, lalu setelah ketemu, dimasukkan ke adenovirus agar bisa memproduksi spike protein yang sama. Sehingga tubuh bisa mengenalnya sebagai antigen corona.

"Dari 'mengamati' adenovirus yang pake topeng corona inilah tubuh menghasilkan antibodi khusus COVID-19. Begitu virus corona beneran datang, antibodi yang sudah dibrief siap gebuk (menyingkirkan) si COVID-19," lanjutnya.

Hal ini juga yang membuat penerima vaksin AstraZeneca kerap mengalami demam 1-2 hari sesudah divaksinasi.

Dokter Denta menjelaskan, tubuh kita sehabis divaksin AstraZeneca akan mengira kalau yang masuk adalah virus corona sehingga menyebabkan demam.

"Malem habis divaksin sistem imun kamu panik itu dikiranya corona, demam lah, eh ternyata cuman adenovirus yang lagi cosplay corona. Kesel mereka, digebukin lah. Anjir ngaget2in aja si kampret ngeprank. Paginya aman suasana terkendali, gak demam," kata dokter Denta.

Sementara terkait perbedaan vaksin AstraZeneca dan Sinovac, dokter Denta memaparkan, Sinovac berisi virus corona yang sudah inaktif, mati, tidak berdaya, atau tidak bisa menginfeksi.

"Kalo divaksin pake ini (Sinovac) kita kayak ngirim pakeeeeet ke sistem imun, terus mereka unboxing, review, dipelajari, terus dibuang virus matinya tadi. Taraaa, antibodi corona lalu dibentuk," jelas dokter Denta.

Lebih lanjut, dokter Denta menegaskan bahwa baik Sinovac maupun AstraZeneca termasuk vaksin yang bagus.

"Dua2nya bagus… Bisa segera vaksin dengan apa yang tersedia. Syukuri apa yang ada, vaksin adalah anugrah," terang dokter Denta.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait