Di Tengah Pandemi Corona, ndonesia Digempur 88,4 Juta Serangan Cyber

Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara ( BSSN) melihat serangan cyber terus terjadi meski di tengah pandemi COVID-19.
Berdasarkan data Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN setidaknya ada 88.414.296 serangan cyber yang telah terjadi di Indonesia sepanjang 1 Januari-12 April 2020.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Januari 2020 25.224.811 serangan
- Februari 29.188.645 serangan
- Maret 26.423.989 serangan
- Hingga 12 April 2020 7.576.851 serangan
Puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020, yaitu sebanyak 3.344.470 serangan cyber. Adapun jenis serangan yang banyak dilakukan meliputi 56 persen trojan activity, 43 persen information gathering (pengumpulan informasi), dan 1 persen web application attack.
Selama belajar dan bekerja di rumah, Puspokamsinas BSSN menemukan 25 serangan cyber isu pandemi COVID-19, dimana terdapat 17 serangan dengan target secara global dan 8 serangan yang menargetkan suatu negara.
Terpantau pula adanya serangan Malicious Zoom, yaitu serangan terhadap aplikasi telekonferensi Zoom yang menggunakan kode yang berisi modul metasploit, adware, dan hidden ad (iklan tersembunyi).
Dalam kesempatan ini BSSN mengajak meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk kejahatan cyber dengan cara:
1. Waspada terhadap social engineering dan phising. Hindari membuka email dan tautan yang mencurigakan atau berasal dari sumber tidak terpercaya
2. Selalu kunjungi sumber informasi resmi dari pemerintah terkait wabah Covid-19
3. Melengkapi perangkat mobile/komputer dengan antivirus
4. Tidak membagikan informasi kredensial dan data diri pribadi, serta
5. Membatasi akses perangkat yang digunakan untuk bekerja dari anak-anak dan anggota keluarga.