URtrending

Dibangun Dalam 20 Hari, Apa Saja Fasilitas di ‘RS Corona’?

Eronika Dwi, Rabu, 11 Maret 2020 04.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dibangun Dalam 20 Hari, Apa Saja Fasilitas di ‘RS Corona’?
Image: istimewa

Jakarta - Jumlah pasien positif Virus Corona di Indonesia terus bertambah, bahkan saat ini sudah mencapai 27 orang. Pemerintah yang mengklaim serius melakukan tindakan pencegahan pun mulai membangun fasilitas karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, khususnya virus corona (COVID-19) di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Melalui keterangan resmi Presiden Jokowi menargetkan pengerjaan 'RS Corona' dalam 2-3 minggu harus sudah selesai dan siap untuk digunakan.

"Karena fasilitasnya sudah ada dan sudah lama tidak terpakai, jadi bisa langsung direnovasi dalam waktu yang cepat," jelas Presiden Jokowi, yang dikutip dari keterangan pers, Rabu, (11/3).

Fasilitas yang akan dijadikan 'RS Corona' ini tepatnya berada di Pulang Galang, sebuah bangunanan tua bekas pengungsian warga Vietnam akibat perang saudara pada 1979 hingga 1996 lalu. Kini kamp tersebut merupakan kawasan wisata sejarah.

Diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, fasilitas kesehatan tersebut diharapkan selesai akhir Maret 2020 ini.

Nantinya akan dibangun ruang untuk observasi, penampungan, karantina (termasuk isolasi), rumah dokter atau perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain sebagainya.

Tahapan awal, fasilitas kesehatan ini akan dibangun dua bangunann bertingkat dua untuk fasilitas karantina, termasuk ruang isolasi. Terdiri dari ruang observasi yang memiliki 230 tempat tidur dengan kapasitas rawat 8-10 pasien. Sementara ruang isolasi akan disediakan 30 tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur Non ICU. Seluruh ruangan pasien akan dilengkapi dengan peralatan kesehatan sesuai standar yang berlaku.

Fasilitas kesehatan ini juga akan disediakan sarana olahraga, ruang terbuka hijau, sarana pengolahan sampah padat dengan insinerator khusus yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Untuk penyediaan air baku, pemerintah telah menyiapkan empat alternatif tampungan air, yaitu Waduk Monggak Rempang dengan debit 232 liter/detik berjarak 16 km, Embung Camp Vietnam (0,11 liter/detik) berjarak 1,6 km, Embung Setotok (1,5 liter/detik) berjarak 35 km, dan Waduk Sei Gong (400 liter/detik) berjarak 4,1 km.

Untuk pengerjaannya, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA telah menyiapkan pipa transimis sepanjang 16,2 km dan pipa di dalam kawasan sepanjang 6,7 km.

Saat ini sudah mulai pekerjaan land clearing, dan pasokan listrik dari PLN akan segera disambungkan. Total anggaran yang digunakan diperkirakan sebesar Rp 17 miliar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait