URnews

Diduga Akibat Hipotermia, Seorang Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng

Nivita Saldyni, Rabu, 19 Agustus 2020 11.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diduga Akibat Hipotermia, Seorang Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng
Image: istimewa

Makassar - Wawan Kurniawan (16), satu dari 15.228 pendaki di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan harus kehilangan nyawa saat merayakan HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020) lalu.

Pelajar asal Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba ini meninggal saat berada di jalur pendakian Pos 9 pada Senin (17/8/2020). Kepergian Wawan diduga akibat mengalami hipotermia.

Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Muhammad Rizal lewat keterangan resminya, Senin (17/8/2020) lalu. Ia menyatakan bahwa Wawan baru berhasil dievakuasi dari puncak Gunung Bawakaraeng sekitar pukul 14.15 WITA.

"Benar, kami menerima laporan sekitar jam 6 pagi tadi, seorang pendaki meninggal dunia di antara pos 10 dan 9 di Gunung Bawakaraeng," kata Rizal, Senin (17/8/2020).

Sementara Humas Basarnas Makassar Ade Hamsidar menambahkan bahwa pihaknya menerima laporan Wawan telah mengalami hipotermia saat berada di Pos 9, Minggu (16/8/2020) lalu.

Ia pun mengaku pihaknya telah memberikan pertolongan hingga kondisinya membaik. Namun saat diajak turun, Wawan menolak dan ingin turun Senin (17/8/2020) usai merayakan kemerdekaan Indonesia bersama pendaki lainnya.

"Setelah Wawan membaik dari hipotermia dan akan dibawa turun oleh tim gabungan, Wawan menolak. Senin baru mau turun dari gunung," kata Hamsidar.

Hal itu pun dikonfirmasi oleh Wahyu Hidayat (16), teman korban yang ikut melakukan pendakian. Wahyu pun mengatakan mereka melakukan pendakian sejak Rabu (12/8/2020) lalu.

"Tanggal 11 Agustus 2020, saya bersama Wawan melakukan perjalanan dari Makassar menuju Gunung Bawakaraeng ala backpacker. Kami sempat bermalam di Bili-bili karena kemalaman dan keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Lembanna menuju Gunung Bawakaraeng," kata Wahyu.

Dua orang teman itu pun tiba di pos lima. Karena hanya berdua, mereka memutuskan untuk bergabung dengan pendaki lain lewat jalur Tasosso, Kabupaten Sinjai untuk menuju ke puncak Bawakaraeng keesokan harinya.

Wahyu mengaku tidak melihat tanda-tanda yang aneh dari Wawan sebelum temannya itu meninggal dunia.

"Tidak ada tanda yang mengkhwatirkan, cuman korban memang sempat mengaku merasa sakit kepala dan sesekali mengigau," pungkasnya.

Kemudian pada Minggu (16/8/2020), Wahyu mengajak Wawan untuk turun namun ditolak karena korban ingin turun setelah mengibarkan Merah Putih.

Namun nahas, saat diajak turun gunung pada hari itu tiba-tiba Wawan tak sadarkan diri. Ia pun tak bisa bertahan dan meninggal dunia usai dievakuasi ke tenda pendaki di antara Pos 9 dan Pos 10.

Foto : Tim siaga Merah Putih, Basarnas Makassar mengevakuasi Wawan yang meninggal di Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan, Senin (17/8/2020).
Sumber : IG @bawakaraeng_id

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait