URtrending

Diduga Tercemar Bahan Kimia Berbahaya, Bayi di Mandailing Natal Meninggal Dunia

Anita F. Nasution, Rabu, 20 November 2019 15.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Diduga Tercemar Bahan Kimia Berbahaya, Bayi di Mandailing Natal Meninggal Dunia
Image: Ilustrasi bayi. (Pixabay)

Medan - Bayi perempuan dari pasangan Soki dan Desmawati, warga asal Mandailing Natal yang lahir dengan kondisi otak di luar tempurung kepala telah menghembuskan nafas terakhirnya pada 19 November 2019.

Bayi yang lahir pada 18 November 2019 ini hanya bisa bertahan satu hari saja.

Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan membenarkan kejadian tersebut.

"Bayi sudah meninggal sore itu juga pukul 19.35 WIB" ujar Dahlan.

Baca Juga: Dipuji Netizen, Kucing Ini Selamatkan Bayi Sebelum Jatuh dari Tangga

Kelahiran bayi dengan kondisi kepala di luar tempurung kepala ini pun dibenarkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madina, dr Nondang Eflita.

Sebelum akhirnya meninggal dunia, bayi tersebut sempat mendapatkan perawatan media di beberapa rumah sakit.

Mulai dari penanganan di RSUD Panyabungan sampai rumah sakit di Padang.

Nah, ternyata nih guys kelahiran bayi dengan kelainan seperti ini bukan baru pertama kalinya terjadi di daerah Mandailing Natal.

Baca Juga: Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Meninggal Dunia, Netizen Bersimpati Lewat Twitter

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, sudah ada 6 bayi yang lahir dengan kelainan seperti otak di luar tempurung kepala, usus di luar gastroschicis dan omphalocele, anensefali sampai bayi bermata satu.

Berdasarkan dugaan, kelainan yang terjadi pada bayi yang lahir di daerah tersebut terjadi karena adanya dampak dari pencemaran nih urbanreaders.

Pencemaran ini diduga kuat berasal dari bahan kimia yang berbahaya seperti merkuri.

Bahan kimia ini ternyata digunakan untuk pengembangan bahan pertambanhan emas di daerah Mandailing Natal dimana bahan tersebut berfungsi sebagai pemisah biji emas.

Nah, tentu saja hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah setempat karena meningkatnya jumlah kelahiran dengan kelainan pada bayi.

Baca Juga: Viral, Sopir Angkot Perempuan di Bandung Ini Bawa Bayi saat Narik

Dari ke 6 bayi yang lahir dengan kelainan berdasarkan data dari Nondang orang tua dari 3 bayi ini memang berhububgan langsung dengan pertambangan sebagai pekerja.

Namun ke 3 bayi lainnya tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pertambangan.

Menyikapi hal ini, masih banyak dugaan lainnya dari penyebab lahirnya bayi dengan kelainan di Mandailing Natal tersebut, misalnya kontaminasi makanan maupun air minum.

"Namun kalau terkait air minum yang dikonsumsi terkontaminasi dengan air pertambangan saya belum tahu pasti" ujar Nondang.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait