Diet Okinawa Terinspirasi dari Gaya Hidup Jepang: Gimana Cara Kerjanya?

Urban Asia - Pernah dengar soal diet Okinawa? Memang, untuk di Indonesia, jenis diet ini memang cukup asing di telinga masyarakat.Nah, diet ini muncul atas inspirasi gaya hidup masyarakat tersehat di dunia yang ada di Negara Jepang. Sebelum mencobanya, yuk coba fahami dulu penjelasan lengkapnya versi Urban Asia.Okinawa adalah salah satu nama pulau terbesar di Jepang. Wilayah ini juga dikenal sebagai salah satu Zona Biru, sebuah sebutan untuk daerah-daerah di dunia dimana masyarakatnya dianggap paling sehat karena rendahnya penduduk berpenyakit jantung, kanker , diabetes dan obesitas serta memiliki tingkat harapan hidup tertinggi.Baca juga: Turunkan Berat Badan Melalui 5 Tren Diet 2019: Mulai dari Ketogenik Hingga Pegan Nah, faktanya, Jepang memiliki harapan hidup paling panjang dari negara manapun di dunia yakni 90 tahun untuk wanita dan 84 tahun untuk pria. Di Amerika Serikat saja, untuk wanita mencapai angka 81 dan pria 76.Okinawa juga memiliki jumlah centenarian (orang yang berusia 100 tahun atau lebih) terbesar dengan jumlah per 100.000 populasi di dunia, menurut Okinawa Research Center for Longevity Sciencethis (ORCLS). Setidaknya ditemukan 900 centenarian di wilayah Okinawa ini.Lalu, apa itu diet Okinawa?Penting untuk diketahui adalah bahwa seperti diet Mediterania, diet Okinawa ini lebih merupakan gaya atau pola makan daripada sekadar rencana diet.Makanan asli penduduk Okinawa memang kaya akan nutrisi tetapi rendah kalori. Meskipun mereka tidak sengaja membatasi makanan, orang Okinawa umumnya tidak makan banyak daging, susu, atau biji-bijian.Baca juga: Dinobatkan Sebagai Negara Tersehat di Dunia: Ini Diet Ala Orang SpanyolAda dua hal utama dari diet ini. Pertama: Rangkaian makanan utamanya berbasis tanaman. Menurut Tomeka Flowers, koordinator kesehatan di Houston Methodist, warga Okinawa memandang daging sebagai bumbu, bukan sebagai hidangan utama. Jadi, kamu bisa makan daging dan makanan laut dalam rencana diet ini, tetapi dalam jumlah yang sangat terbatas.Makanan sehari-hari penuh dengan sayuran hingga umbi-umbian, seperti ubi dan umbi kuning dan sayuran hijau seperti labu, paprika, pare, dan rumput laut."Dominasi sayuran berwarna kuning membuat diet ini kaya karotenoid yang dapat menurunkan peradangan dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh," kata Melissa Rifkin, ahli diet bariatrik di Montefiore Medical Center.Menu makan dalam diet ini dilengkapi dengan tahu dan jamur. Mereka memang makan nasi tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dari standard makan orang Jepang. Mereka lebih memilih ubi jalar kuning atau ungu sebagai sumber karbohidrat.Hal utama kedua dari diet adalah adanya aturan 80/20. Di Okinawa, orang-orang makan dalam keadaan tidak sepenuhnya kenyang (sekitar 80 persen saja, belum 100 persen). Anggap saja ada ruang 20 persen sebagai ruang untuk makan pencuci mulut, tetapi mereka tidak makan pencuci mulut.Berikut ini adalah contoh menu makan dalam Diet Okinawa. Sarapan: tahu dengan lada kuning (tahu scramble) dan 1/2 ubi jalar Snack: apel dengan selai kacang Makan siang: nasi dengan kedelai dan brokoli Snack: salad rumput laut atau sup miso dengan wortel, jamur shiitake, tahu dan lobak Makan malam: beras merah, bayam, dan labu Snack: susu kedelai Kalau kamu ingin perubahan di hidupmu menjadi lebih sehat, kamu bisa lho mencoba diet satu ini. Selamat mencoba! Penulis: Nunung Nasikhah, Kontributor Malang