Dihujat Gegara ‘Keke Bukan Boneka’ Dihapus YouTube, Rinni Jadi Trending di Twitter
Jakarta - Nama Rinni Wulandari kembali jadi sorotan netizen di media sosial. Apalagi sejak lagu 'Keke Bukan Boneka' milik Rahmawati Kekeyi Putri Cantika yang viral tiba-tiba hilang dari YouTube. Bahkan, nama 'Rini' sampai menduduki jajaran trending topik Twitter Indonesia hari ini (5/6/2020) lho.
Jika di Instagram netizen ramai-ramai menghujat dan menuduh Rinni sebagai pihak yang mencabut lagu Kekeyi dari YouTube, hal sebaliknya terjadi di twitter.
"Ini yang komen tu bisa baca ga sih? Rini tu sama skali ga matiin rejeki orang, sahabat. Orang bukan dia yg take down ngapain lo lo pada marah sama Rini? KEKEYI UPLOAD DIHUJAT SKRG TU VIDEO DI TAKEDOWN, KALIAN SEGININYA SUUDZON SM ORG YG GA SALAH. APASIH MAUMU!?!?? ENEG ZUZURWajah sedikit ," cuit salah seorang netizen.
"Netizen itu sangatlah berbakat, berbakat menghujat. Kekeyi bikin lagu kalian hujat, lagunya ditakedown nama yg tercantum di video yg di takedown kalian hujat juga. Rini sudah klarifikasi. Jaman skrg terlalu bnyk org klarifikasi ke semua orang bodoh yg pandai menghujat," kata netizen lainnya.
"Kekeyi rilis lagu dihujat, dibilang mending bakat terpendam nya dipendam saja. Terus sekarang kena copyright lagu nya mba Rini, gantian mba Rini yang dihujat. Emang hujat orang tuh passion warga +62," balas lainnya.
Sebelumnya, Rinni sempat memberikan klarifikasi atas hilangnya MV 'Keke Bukan Boneka' dari YouTube di Instagram pribadinya, Kamis (4/6/2020) malam. Dalam postingan itu, Rinni mengatakan bahwa ia tak punya wewenang untuk menarik video tersebut dari YouTube, melainkan Sony Music sebagai label yang memiliki lagu tersebut.
Namun tampaknya penjelasan itu tak dipahami dengan baik dan disalahartikan oleh sebagian netizen. Alhasil postingan itu pun dibanjiri dengan hujatan yang menuduh Rinni telah memutus rejeki Kekeyi.
Padahal dalam postingan itu, Rinni telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya bahwa namanya tercantum di YouTube Kekeyi hanya karena sebagai penyanyi asli. Sementara hak cipta tetap menjadi kewenangan label Sony Music Indonesia. Kalau menurut kamu, gimana nih guys?