URtrending

Dijuluki ‘Predator Setan’, Pria Asal Indonesia Perkosa Ratusan Pria di Inggris

Citra Resmi , Selasa, 7 Januari 2020 08.17 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dijuluki ‘Predator Setan’, Pria Asal Indonesia Perkosa Ratusan Pria di Inggris
Image: Reynhard Sinaga (the guardian)

Manchester - Baru-baru ini, nama Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, jadi sorotan publik Inggris. Pasalnya, Reynhard tersandung kasus pemerkosaan besar.

Dilansir Guardian, Reynhard diketahui dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester. Ia terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual pada 48 pria.

Dari 159 kasus, 136 dilaporkan dakwaan dengan korban laki-laki yang diperkosa berkali-kali. Kasus ini pun dianggap jadi kasus perkosaan terbesar dalam sejarah Inggris dan menjuluki Reynhard dengan sebutan "predator setan".

Para korban disebut mengalami trauma mendalam, beberapa bahkan mencoba bunuh diri. Lalu, siapa Reynhard Sinaga?

Baca Juga: Pelaku Teror Sperma Akhirnya Ditangkap, Fakta Baru Terungkap

Ia diketahui lahir di Jambi pada tahun 1983. Ia datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat dia berumur 24 tahun, dan tinggal selama 10 tahun hingga dia ditangkap pada 2 Juni 2017.

Selama 10 tahun, Reynhard hidup dari bantuan biaya ayahnya yang dilaporkan merupakan seorang bankir.

Sang ayah membiayai kuliah serta apartemen Reynhard yang berlokasi di Montana House.

Dari sinilah ia mengintai para korbannya. Salah satu teman Reynhard yang tinggal di Gay Village Manchester mengatakan bahwa ia adalah sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.

"Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya.

Dipanggil Rey, ia dikatakan tertutup soal keluarganya. Namun, Rey tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya selama ini.

Sekitar tahun 2015, ia sempat menunjukkan korbannya, seorang remaja 19 tahun, pada temannya. Namun, teman-temannya tidak menyangka ia sebagai predator seks.

Baca Juga: Heboh Sperma, Ini 4 Tips untuk Menenangkan Korban Pelecehan Seksual

Reynhard diketahui menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi.

Lalu pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, namun tidak ia selesaikan.

Dia sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester.

Tesis itu diajukan pada Agustus 2016. Namun tesis tersebut dinyatakan gagal sehingga Reynhard harus memperbaikinya.

Seorang teman perempuan Reynhard mengatakan bahwa pelaku sering menganggap dirinya sendiri sebagai Peter-Pan. Ia merasa lebih muda dari usia aslinya.

"Dia narsis dan bersikap naif untuk segala sesuatunya," ujar si teman perempuan.

Kini, Reynhard harus mendekam seumur hidup di penjara akibat perbuatannya yang dianggap terbesar sepanjang sejarah Inggris.(*)

**Manchester -** Baru-baru ini, nama Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, jadi sorotan publik Inggris. Pasalnya, Reynhard tersandung kasus pemerkosaan besar. Dilansir Guardian, Reynhard diketahui dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester. Ia terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual pada 48 pria. Dari 159 kasus, 136 dilaporkan dakwaan dengan korban laki-laki yang diperkosa berkali-kali. Kasus ini pun dianggap jadi kasus perkosaan terbesar dalam sejarah Inggris dan menjuluki Reynhard dengan sebutan "predator setan". Para korban disebut mengalami trauma mendalam, beberapa bahkan mencoba bunuh diri. Lalu, siapa Reynhard Sinaga? **Baca Juga:** [Pelaku Teror Sperma Akhirnya Ditangkap, Fakta Baru Terungkap](http://urbanasia.com/article/5dd2692bd5d3666d04fc2ba6/pelaku-teror-sperma-akhirnya-ditangkap-fakta-baru-terungkap) Ia diketahui lahir di Jambi pada tahun 1983. Ia datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat dia berumur 24 tahun, dan tinggal selama 10 tahun hingga dia ditangkap pada 2 Juni 2017. Selama 10 tahun, Reynhard hidup dari bantuan biaya ayahnya yang dilaporkan merupakan seorang bankir. Sang ayah membiayai kuliah serta apartemen Reynhard yang berlokasi di Montana House. Dari sinilah ia mengintai para korbannya. Salah satu teman Reynhard yang tinggal di Gay Village Manchester mengatakan bahwa ia adalah sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal. "Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya. Dipanggil Rey, ia dikatakan tertutup soal keluarganya. Namun, Rey tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya selama ini. Sekitar tahun 2015, ia sempat menunjukkan korbannya, seorang remaja 19 tahun, pada temannya. Namun, teman-temannya tidak menyangka ia sebagai predator seks. **Baca Juga:** [Heboh Sperma, Ini 4 Tips untuk Menenangkan Korban Pelecehan Seksual](http://urbanasia.com/article/5dd2531dd5d3666d04fc2b85/heboh-sperma-ini-4-tips-untuk-menenangkan-korban-pelecehan-seksual) Reynhard diketahui menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi. Lalu pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, namun tidak ia selesaikan. Dia sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester. Tesis itu diajukan pada Agustus 2016. Namun tesis tersebut dinyatakan gagal sehingga Reynhard harus memperbaikinya. Seorang teman perempuan Reynhard mengatakan bahwa pelaku sering menganggap dirinya sendiri sebagai Peter-Pan. Ia merasa lebih muda dari usia aslinya. "Dia narsis dan bersikap naif untuk segala sesuatunya," ujar si teman perempuan. Kini, Reynhard harus mendekam seumur hidup di penjara akibat perbuatannya yang dianggap terbesar sepanjang sejarah Inggris.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait