URtainment

Dinda Shafay Alami Pelecehan Seksual oleh Pegawai Kopi Kenangan

Nivita Saldyni, Selasa, 2 Maret 2021 16.35 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dinda Shafay Alami Pelecehan Seksual oleh Pegawai Kopi Kenangan
Image: Dinda Shafay. (Instagram @dindasafay)

Medan - YouTuber Dinda Shafay baru-baru ini jadi perbincangan netizen usai membagikan pengalaman yang tak menyenangkan di salah satu kedai kopi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kisah itu dibagikan Dinda di TikTok dan Instagram pribadinya, Senin (1/3/2021) malam.

"Kejadian yang gapernah aku alamai selama beberapa tahun ini jadi pelanggan Kopi Kenangan. Semoga ini kejadian yang aku alami ngga terjadi ke kalian diluar sana," ujar Dinda mengawali kisahnya.

Dinda mengungkapkan ia telah menjadi korban pelecehan oleh salah satu barista saat sedang menggunakan toilet untuk buang air kecil. 

"Awalnya aku sampe di coffee shop ini jam 6-an, setengah 7. Aku inget banget masih sempet kaya becanda dikit sama mbaknya. Nah, itu aku order setelah itu kita tungguin dan naik ke lantai 2. Terus di lantai 2, itu hampir sekitar sejam, aku kebelet. Aku langsung bilang mau ke toilet," kata Dina menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Dinda pun awalnya menuju ke toilet di lantai 2 dan sempat menunggu dan mengetok pintu beberapa kali, sayangnya tak ada jawaban. Kemudian ia baru tahu kalau itu ternyata toilet karyawan dan mencoba mencari toilet pelanggan.

"Akhirnya aku mau coba nanya ke mbak-mbak baristanya, toiletnya di mana? Cuma aku coba turun dulu ternyata toilet khusus pelanggan itu ada di lantai 1," imbuhnya.

Sesampainya di toilet, Dinda tak langsung masuk karena ada dua orang lebih dulu yang sedang antre. Saat semua orang sudah keluar, barulah Dinda masuk dan menggunakan toilet tersebut.

"Aku masuk, duduk, buang air kecil. Dan saat aku mau membersihkan itu, aku pake dress. Ya otomatis gak mungkin dibuka semua kan? Ya diangkat dong. Nah pada saat aku semprot, itu orang (barista) masuk kaya gini, langsung. Gubrak," jelas Dinda sambil mempraktikkan cara barista itu membuka paksa alias mendobrak pintu toilet tersebut.

"Logikanya nih. Yang pelanggan aja masih mau ngetok dulu atau dorong sedikit. Namanya pintu kan kita dorong dikit aja orang di dalem bakal ngerasa," imbuhnya.

Dinda yang belum selesai dengan urusannya itu pun dibuat kaget dan panik. Namun bukannya minta maaf, barista yang mendobrak pintu tersebut malah menyalahkan Dinda yang tak mengunci pintu dengan benar.

"Setelah dia masuk aku mungkin akan lebih respect kalau respons dia bilang maaf. Ini nggak, yang bikin kesel respons dia setelah dia dobrak pintu, dia bilang ‘makanya dikunci’ sambil jalan keluar. Logika gak sih? Aduh yaAllah....," ungkap Dinda sambil menghela napas panjang.

Parahnya setelah keluar dan tak mengucapkan permintaan maaf, barista ini menurut Dinda menceritakan kejadian tersebut dan tertawa bersama teman-temannya. Ini dikatakan Dinda karena suara mereka cukup jelas terdengar dari dalam toilet.

Terkejut mendapat perlakuan tak menyenangkan, Dinda sempat tak berani keluar dan memanggil teman prianya yang saat itu ikut datang ke coffee shop ini. Setelah itu barulah ia berani keluar dan meminta penjelasan dari si barista. Dalan cuplikan video yang diunggah Dinda, terdengar suara Dinda yang tak bisa lagi menahan tangis.

"Iya saya yang masuk sih," ucap Dinda menirukan sang barista.

"Kenapa gak ketok dulu mas?" tanya Dinda.

"Iya salah saya sendiri, tapi...," imbuhnya dengan menyebutkan berbagai alasan yang diakui Dinda tak ingin ia dengar.

Dinda mengaku yang paling membuat dia emosi adalah setelah mendobrak dan pergi begitu saja, barista ini menjadikan Dinda sebagai bahan bercanda dengan teman-temannya. Namun saking kesalnya Dinda langsung meninggalkan tempat itu dan langsung membagikan pengalaman buruknya itu ke akun media sosialnya.

Menurutnya hal ini dilakukan bukan untuk menjatuh brand atau apapun, melainkan sebagai pelajaran bagi semua pihak agar kejadian ini tak terulang lagi.

"Buat perempuan lah sekarang mendingan ditemenin aja kalau ke toilet. Karena jadi ke triger gitu loh, orang kan punya trauma masing-masing ya, kalau aku bakal is a big no untuk pergi ke tempat yang kaya gitu lagi sendiri," pesannya.

"Kalau ke mana-mana minta ditemenin ajalah. Biarin dibilangin pengecut, yang penting gak terjadi kejadian kaya gini," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait