URtech

Disebut Merger dengan Grab, Apa Kata Gojek?

Afid Ahman, Rabu, 26 Februari 2020 02.14 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Disebut Merger dengan Grab, Apa Kata Gojek?
Image: Gojek Indonesia

Jakarta - Beredar kabar Gojek dan Grab akan merger. Tak ingin menjadi bola liar, perusahaan ride hailing besutan Nadiem Makarim itu pun angkat bicara.

"Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat," kata Nila Marita, Chief Corporate Affairs Gojek dalam keterangan resminya.

Pernyataan Nila ini seolah menggugurkan laporan dari laman The Information. Dalam laporan tersebut disebutkan kedua pemimpin decacorn ini sudah saling bertemu.

Mereka adalah Presiden Grab Ming Maa, dan CEO Gojek Andre Soelistyo. Pertemuan keduanya dilakukan di awal bulan ini.

Baca Juga: Gojek Sah Jadi Penguasa 4,33 Persen Saham Blue Bird

Namun pertemuan tersebut belum menemui titik sepakat. Karena mereka masih membicarakan kebijakan proses merger perusahaan dan pembagian saham.

Gojek disebutkan meminta pembagian saham 50 persen. Sementara Grab ingin mendominasi kepemilikan saham.

Menurut laman Dealstreet Asia sejumlah investor di kedua perusahaan terbuka terhadap potensi merger. Saat ini, Visa dan Mitsubishi tercatat sama-sama menjadi pengucur dana di perusahaan penyedia layanan ojol itu.

Sementara laman Vulcan Post menilai bila kedua perusahaan ini benar merger, maka akan tercipta startup dengan valuasi tinggi di dunia. Grab saat ini memiliki valuasi USD 14 miliar, dan Gojek memiliki valuasi USD 10 miliar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait