URtainment

Dua Film Indonesia Bakal ‘Berlaga’ di Festival Film Cannes 2023 

Putri Rahma, Senin, 15 Mei 2023 12.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dua Film Indonesia Bakal ‘Berlaga’ di Festival Film Cannes 2023 
Image: Festival Film Cannes. (Istimewa)

Jakarta - Dua film Indonesia akan berlaga dalam ajang Cannes Film Festival (Cannes FF) 2023. Keduanya adalah film kolaborasi produser Indonesia ‘Tiger Stripes’ dan film pendek ‘Basri and Salma in A Never-Ending Comedy’. 

Selain dua film itu, proyek film dokumenter Indonesia berjudul ‘A Distant Call’ juga akan tampil di ajang tersebut. Namun film ini tidak berkompetisi, melainkan dipresentasikan dalam Cannes Docs Marche Du Film. 

Festival Film Cannes akan berlangsung pada 16-27 Mei 2023. Delegasi Indonesia ini mendapat dukungan penuh berupa fasilitas dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Film ‘Tiger Stripes’ merupakan film ko-produksi dari 8 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Herman, Taiwan, Perancis, Belanda, dan Doha.

Film ini disutradarai oleh Amanda Nell Eu dan diproduseri oleh Produser Indonesia Ayulia Evina Bhara dari rumah produksi Kawan Kawan Media yang telah mendapatkan duo Gabber Modus Operadi sebagai penata musik. Film tersebut akan berkompetisi pada kategori film panjang di 62th Semaine de la Critique Cannes Film Festival 2023.

Kemudian, film pendek Indonesia berjudul ‘Basri and Slma in A Never-Ending Comedy’ merupakan karya dari sutradara Khozy Rizal & produser John Badalu. FIlm ini juga berhasil mencetak sejarah baru dengan menjadi film pertama Indonesia yang terseleksi pada kompetisi utama.

Ada pun proyek film dokumenter berjudul ‘A Distant Call’ disutradarai oleh Andrea Suwito dan diproduseri oleh Mandy Marahimin. Saat ini film tersebut dalam tahap produksi dan akan dipresentasikan pada Cannes Docs Marche Du Film.

Delegasi Indonesia dalam Festival Film Cannes 2023 terdiri atas Festival Film Indonesia (FFI), Jakarta Film Week, Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) serta Badan Perfilman Indonesia (BPI).

Delegasi akan ikut serta dalam Marche du Film atau disebut dengan Pasar Cannes yang merupakan suatu program pertemuan pelaku industri seluruh dunia untuk melakukan presentasi karya atau pendanaan. 

Dalam acara tersebut, delegasi Indonesia yang akan hadir ini adalah dua produser berpengalaman yatu Alex Sihar dan Vivian Idris. 

Keduanya akan menghadiri sesi diskusi atau presentasi yang membawakan tentang pendanaan Dana Abadi Kebudayaan (Dana Indonesia) yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada 2022 sebagai Merdeka Belajar epsiode ke-18 dan menjelaskan ekosistem perfilman Indonesia.

Cannes Film Festival ini merupakan festival film skala Internasional yang dilaksanakan di kota Cannes, Prancis. Festival Cannes ini sudah berlangsung sejak tahun 1946 dan menjadi salah satu festival bergengsi bagi sineas di seluruh dunia.

Delegasi Indonesia sendiri telah mengikuti Cannes Film Festval sejak dekade 1980 dengan memberikan karya film ‘Tjut Nya‘ Dhien’ (Cannes Festival 1989), ‘Daun di Atas Bantal’ (Cannes Film Festival 1998), ‘Kara Anak Sebatang Pohon’ (Cannes Film Festival 2005).

Kemudian ‘Serambi’ (Cannes Film Festival 2006), ‘The Fox Exploits The Tiger’s Might’ (Cannes Film Festival 2015), ‘In The Year of Monkey/Prenjak’ (Cannes Film Festival 2016), ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ (Cannes Film Festival 2017).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait