URtech

Duh! Ada Malware Bersembunyi di Balik Nominasi Grammy Awards

Afid Ahman, Sabtu, 1 Februari 2020 09.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh! Ada Malware Bersembunyi di Balik Nominasi Grammy Awards
Image: Kaspersky

Jakarta - Pelaku kejahatan siber menyalahgunakan nama artis dan lagu yang dinominasikan untuk penghargaan Grammy 2020 untuk menyebarkan malware.

Demikian hasil riset yang dilakukan peneliti keamanan dari Kaspersky. Mereka menganalisis nama para nominasi artis dan judul lagu di penghargaan musik Grammy 2020

Hasilnya, Kaspersky mendeteksi peningkatan serangan sebesar 39% upaya mengunduh atau menjalankan file berbahaya dengan menyamar atas karya beberapa nominasi di tahun 2019, dibandingkan 2018.

Kaspersky menemukan 30.982 file berbahaya yang menggunakan nama-nama artis. Para pelaku kejahtan siber memanfaatkan nama artis populer untuk menyebarkan malware yang disembunyikan pada trek music atau klip video.

Baca Juga: Serangan Malware di macOS, Indonesia Peringkat Pertama di ASEAN

Analisis pada artis yang dinominasikan menunjukkan bahwa nama-nama Ariana Grande, Taylor Swift dan Post Malone paling banyak digunakan untuk menyamarkan file berbahaya.

Dengan lebih dari setengah (55%) file berbahaya terdeteksi dinamai dengan nama mereka.

Kaspersky juga menganalisis sejumlah rekaman dan lagu yang dinominasikan untuk Grammy pada tahun 2019, yang paling mendapat perhatian dari para pelaku kejahatan siber.

Diantaranya adalah Sunflower milik Post Malone, Talk yang dinyanyikan Khalid, dan Old Town Road milik Lil Nas X, memimpin daftar lagu-lagu dengan serangan malware paling banyak.

Baca Juga: Hati-hati! Deretan Aplikasi iPhone Ini Terjangkit Malware

“Pelaku kejahatan siber jelas memahami apa yang menjadi populer dan akan terus berusaha untuk memanfaatkannya. Musik, di samping acara TV, adalah salah satu jenis hiburan paling populer dan, sebagai hasilnya, sarana yang menarik untuk menyebarkan malware, dimana para pelaku ancaman langsung dapat melancarkan aksinya," kata Anton Ivanov, analis keamanan Kaspersky.

"Namun, karena kami melihat semakin banyak pengguna berlangganan platform streaming, yang tidak memerlukan unduhan file untuk mendengarkan musik, kami berharap bahwa aktivitas berbahaya terkait dengan jenis konten ini akan berkurang," pungkasnya.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait