Duh! Pemain Paris Saint-Germain Tolak Gajinya Dipotong

Paris - Niatan Paris Saint-Germain untuk menghemat pengeluaran klub di tengah pandemi virus corona terhambat. Sebab, para pemain top menolak dipangkas gajinya.
Pandemi virus corona sudah membuat kompetisi di seluruh dunia terhenti sehingga klub-klub tidak mendapat pemasukan terutama dari penjualan tiket serta hak siar.
Alhasil, roda keuangan klub pun tersendat karenanya sehingga mereka harus pintar-pintar mengatur keuangan. Ligue 1 sebagai salah satu kompetisi yang ikut terdampak corona.
Pemerintah Prancis bahkan sudah memastikan kalau kompetisi harus dihentikan dan saat ini otoritas liga sedang menggodok seperti apa hasil akhir musim 2019/2020. Tanpa adanya kompetisi, pemasukan klub jadi terganggu karenanya.
Bahkan klub sekaya PSG pun tak luput karena mereka harus pintar-pintar mengatur keuangannya. Mau tak mau demi menekan pengeluaran, maka gaji para pemain pun dipangkas.
Tapi, memotong gaji para pemain PSG bukan semudah membalikkan telapak tangan. Dilansir Dailymail, Neymar, Kylian Mbappe, dan pemain top PSG lainnya tidak mau dipotong gajinya.
Pertemuan manajemen dengan kapten Thiago Silva dan wakil kapten Marquinhos juga tidak menemui titik temu selama dua pekan ini. PSG perlu melakukan itu karena mereka kehilangan 240 juta euro dari tiket pertandingan serta sponsor.
Sebagai informasi, Neymar jadi pemain dengan gaji tertinggi, 700 ribu euro per pekan atau sekitar Rp 11,5 miliar. Mbappe menyusul di posisi kedua dengan 400 ribu euro per pekan atau sekitar Rp 6,6 miliar per pekan.
Thiago Silva, Edinson Cavani, dan Marquinhos melengkapi posisi lima besar gaji tertinggi PSG. Wah, rumit sekali ya.