URtrending

Duh, Peraturan Baru MRT Datang Tiap 20 Menit Malah Bikin Antrean Penumpang Penuh Sesak

Eronika Dwi, Senin, 16 Maret 2020 10.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh, Peraturan Baru MRT Datang Tiap 20 Menit Malah Bikin Antrean Penumpang Penuh Sesak
Image: istimewa

Jakarta - Merebaknya wabah corona membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan peraturan baru terkait transportasi untuk mencegah penularan COVID 19. Anies membatasi jadwal transpotasi dengan masif, seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan Bus Sekolah.

Namun upaya itu dianggap tidak efektif. Pasalnya, meski Anies dan Presiden Joko Widodo sudah mengimbau masyarakat untuk bekerja di rumah, namun masih banyak sejumlah perkantoran yang belum dan mungkin tidak dapat menerapkan peraturan itu.

Akibatnya, banyak penumpukan penumpang terjadi di berbagai fasilitas transportasi publik. Salah satunya terjadi penumpukan penumpang di Stasiun MRT Cipete Raya, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Nunggu jam 2an dari jam 8 buat masuk, kita dikumpulin barisannya kaya anak TK karena kan yang masuk cuman 300san, cuman itu malah bahaya ya soalnya kerumunan malah jadi dempetan bener-bener baris terus sebelahan, kocak dan enggak dikasih jarak juga boro-boro," ungkap Rizky Hanifah, salah satu penumpang Stasiun MRT Cipete Raya, Senin (16/3).

Perjalanan MRT dari yang sebelumnya setiap 5 dan 10 menit sekali, mulai hari ini, Senin (16/3), diubah menjadi setiap 20 menit. Rangkaian MRT juga dikurangi menjadi empat rangkaian, dari yang sebelumnya 16 rangkaian. Kapasitas gerbongnya pun dari 300 orang dibatasi jadi hanya 60 orang untuk menghindari berdesakan dan interaksi dekat. Menjadi alasan penumpukan tersebut.

"Sebenernya kalo hari biasa enggak gini kok, normal, kaya gini malah ngebahayain. Penumpang biasanya nggak desek-desekan juga," tambahnya.

Menurut Rizky Hanifah kalau memang mau ditetapkan seperti ini pemerintah lebih jelas mengatakan tentang kebijakan tersebut pada perusahan-perusahaan, terutama yang swasta, untuk bisa sadar bahayanya dan mau mengikuti kebijakan tersebut.

"Pemerintah tinggal omongin kebijakan itu ke para perusahaan swasta, lebih jelas gitu, kita mah kan mau aja kerja di rumah tapi kan bukan kita bosnya," katanya.

Rizky Hanifah juga mengkritik para petugas MRT yang memeriksa suhu tubuh penumpang yang kadang tidak mengenakan masker ataupun sarung tangan.

"Di cek suhu tubuh juga aneh, petugasnya enggak pake apa apa. Kalo perlu dia pake jas ujan kalo enggak ada hazmet. Percuma dia cek suhu tubuh kalo dia bisa nularin," ujar Rizky Hanifah.

Duh gimana menurut kalian? Setuju apa enggak? yang pasti stay safe ya, gaes!

 

 

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait