URtainment

Dukung Demonstran, Aktris Iran Taraneh Alidoosti Ditangkap

Shelly Lisdya, Senin, 19 Desember 2022 13.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dukung Demonstran, Aktris Iran Taraneh Alidoosti Ditangkap
Image: Taraneh Alidoosti. (Instagram/Taraneh_alidoosti_fan)

Jakarta - Aktris asal Iran, Taraneh Alidoosti dikabarkan telah ditangkap oleh pihak berwenang di negaranya pada Sabtu (17/12/22) waktu setempat.

Taraneh ditangkap menyusul pernyataannya yang mendukung seorang pengunjuk rasa yang dia sampaikan melalui akun Instagram.

Melansir Kantor Berita IRNA, Senin (19/12/2022), Taraneh Alidoosti ditahan selama sepekan setelah dia membuat unggahan di Instagram yang menyatakan solidaritas untuk Mohsen Shekari yang belum lama ini dieksekusi karena dugaan kejahatan yang dilakukan selama aksi protes.

″Namanya Mohsen Shekari. Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan, adalah aib bagi umat manusia," tulis bintang film pemenang Oscar itu melalui Instagram-nya.

Menurut laporan yang dipublikasikan di saluran Telegram resmi media pemerintah, Alidoosti ditangkap karena dianggap tidak memberikan pembuktian yang sesuai dengan klaimnya. 

Dikatakan pula beberapa selebriti Iran lainnya juga telah dipanggil oleh badan peradilan karena menerbitkan konten yang provokatif, serta beberapa lainnya telah ditangkap.

Sejak September, Alidoosti secara terang-terangan mengungkapkan solidaritasnya kepada pengunjuk rasa setidaknya dalam tiga unggahan di Instagram. Akunnya, yang memiliki sekitar 8 juta pengikut, telah ditangguhkan.

Sebelumnya, Alidoosti juga pernah mengkritik pemerintah dan kepolisian Iran sebelum protes yang berlangsung pada tahun ini. Pada Juni 2020, dia dijatuhi hukuman penjara lima bulan dan kemudian ditangguhkan. 

Hukuman itu didapati setelah dia mengkritik polisi melalui Twitter pada 2018 terkait dengan kasus penyerangan kepada seorang perempuan yang melepas jilbab.

Dalam laporan Associated Press, Iran telah diguncang protes sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September. Perempuan berusia 22 tahun itu meninggal setelah ditahan oleh polisi moralitas. 

Protes sejak itu berubah menjadi salah satu tantangan paling serius terhadap rezim teokrasi Iran sejak Revolusi Islam pada 1979.

Sementara, Shekari dieksekusi pada 9 Desember setelah pengadilan Iran mendakwanya atas tuduhan memblokir jalan di Teheran dan menyerang seorang anggota pasukan keamanan negara itu dengan parang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait