URtrending

Dukungan Terhadap LGBT Ada di Beberapa Negara Ini

Urbanasia, Kamis, 31 Januari 2019 18.21 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dukungan Terhadap LGBT Ada di Beberapa Negara Ini
Image: Ilustrasi LGBT (Image: ist)

Urban Asia - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest tengah melaporkan soal pemasangan spanduk mengatasnamakan PSI dengan tulisan, PSI Hargai Hak-Hak LGBT. Ernest memastikan bahwa PSI gak pernah merasa mencetak atau memasang spanduk tersebut, sehingga masalah ini dianggap bentuk penghasutan di tahun politik.PSI yakin ada kekuatan lama yang pro korupsi dan pro intoleransi di balik gerakan ini. Semoga Bawaslu beserta Gakkumdu segera menindaklanjuti laporan ini., ujar Ernest melalui keterangan tertulisnya, Kamis (31/1).Di Indonesia sendiri, menolak segala bentuk apapun tentang LGBT. Namun tahu gak sih kalau ada beberapa negara sangat mendukung kehadiran kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).Data negara-negara dibawah ini berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh berbagai organisasi survei, seperti Spartacus, ILGA Rainbow Europa, dan PewGlobal: 1. KanadaSpartacus menempatkan Kanada sebagai negara ramah gay nomor 1 di dunia. Pada 2005. Kanada menjadi negara ke-4 yang melegalkan pernikahan gay, setelah Belanda, Belgia, dan Spanyol.Bahkan di Canada sering mengadakan acara untuk LGBT, yang dikenal dengan Toronto Pride. Acara itu termasuk salah satu terbesar di dunia dan berhasil mendatangkan 1,5 juta tamu. 2. SpanyolDi beberapa kota, termasuk di Ibukota Spanyol, Madrid setiap tahunnya sering menyelenggarakan acara untuk sekelompok LGBT. Acara tersebut dikenal dengan nama Pride gay sebagai salah satu acara terbesar di dunia.Dalam hal survei, Spanyol adalah negara ketiga yang melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2005.  Spanyol memiliki tingkat respons tertinggi 88% dalam survei PewGlobal dan mendapat skor tinggi pada studi Spartacus dan ILGA. 3. BelandaPasangan sesama jenis sering terlihat berpegangan tangan di muka umum.  Belanda pertama kali melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2001.Berdasarkan hasil survei, 85% populasi mendungkung pernikahan LGBT. Keramahan Belanda terhadap LGBT, terbukti dari keseringan mereka mengadakan acara sesama jenis dengan parade pelayaran di atas kapal.

  1. IslandiaIslandia pertama kali melegalkan pernikahan sesama jenis pada Juni 2010 melalui perolehan suara di Icelandic Althing (parlemen nasional Islandia).Acara LGBT terkenal di Islandia di sepanjang tahun, adalah Rainbow Reykjavik di bulan-bulan musim dinginBahkan, mantan walikota Reykjavík, Jón Gnarr sempat tertangkap menghadiri acara Parade Reykjavík Pride 2010 dengan pakaian penuh gaya.
  2. JermanNegara ini sih sudah  lama terkenal sebagai salah satu negara paling gay di dunia. PSchöneberg di Berlin adalah desa gay pertama di dunia ketika ia berkembang sebagai kiblat LGBTQ pada 1920-an.Jerman juga memiliki skor sebagai negara tertinggi kedua di dunia (setelah Spanyol) pada skala PewGlobal.
  3. Inggris dan Prancis Perancis dan Inggris melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2013, Spartacus menempatkan mereka di tempat ke-3, sementara survei ILGA-Eropa memberi mereka skor 73,48% (Inggris) dan 72,81% (Prancis).Hasil itu menempatkan mereka di urutan 4 dan 6 sebagai negara tertinggi yang ditinggali kelompok LGBT. dalam survei PewGlobal, keduanya memiliki nilai hampir sama, Prancis 77% dan Inggris 76%.
  4. MaltaDalam 5 tahun terakhir, Malta telah diubah menjadi salah satu negara paling ramah gay di dunia. Pada 2017, Malta melegalkan pernikahan sesama jenis dengan hak adopsi penuh. 
  5. BelgiaPada tahun 2003, negara ini menjadi negara kedua yang melegalkan pernikahan gay, serta salah satu negara pertama yang mengeluarkan hukum transgender dan anti-diskriminasi.Menariknya, Belgia juga merupakan negara kedua (setelah Perancis) yang mendekriminalkan homoseksualitas pada tahun 1795.
  6. AgentinaPada 2010, Argentina menjadi negara pertama di Amerika Latin yang melegalkan pernikahan gay, menjadikannya yang ke 10 di dunia untuk melakukannya, dan yang ke-2 di Amerika (setelah Kanada).
Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait