Ini Dua Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mulai Bisnis F&B

Jakarta - Inovasi dalam bisnis F&B belakangan ini terus bermunculan. Banyak para pelaku industri yang melakukan inovasi dan membranding produknya dengan nama-nama unik.
Ada banyak produk F&B yang menarik perhatian millenials karena nama dan produknya yang unik, sebut saja Kopi Kenangan, Goola, Sang Pisang atau lainnya.
Animo masyarakat terhadap produk-produk tersebut ikut menarik perhatian pekerja seni untuk berkecimpung di dunia F&B. Tapi sayangnya hanya beberapa produk saja yang berhasil survive.
Melina Subastian, VP of Investment Alpha JWC Ventures memberikan saran bagi pelaku industri sebelum memulai bisnis F&B dari kacamata seorang investor. Hal itu ia sampaikan di sharing session 'Appetite to Get Funded' Festival SENYAWA+ 2019.
Baca Juga: Lewat Fashion, Empat Runner Up Miss Indonesia Angkat Isu Women Empowerment
Menurut Melina F&B adalah sektor yang menarik untuk didanai karena demands dan customernya akan selalu ada. Tapi untuk membuat produk itu sustainable di pasar ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu produk dan market.
Kunci utama yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis F&B adalah produk. Selama produk F&B itu berkualitas dan disukai customer, bisnis tersebut akan terus berjalan. Ada 3 tahap yang harus dilalui produk F&B agar bisa bersaing dan bertahan lama, yaitu hype, habit dan culture.
"Produk F&B harus melawati tiga hal agar bisa bertahan lama dan bersaing di pasaran. Hal tersebut adalah hype, habit dan culture," terangnya saat ditemui Urbanasia di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Tahap 'Hype' adalah ketika customer merasa terkesan terhadap produk, bisa karena kualitas, packaging atau lainnya. Tahap 'Habit' terjadi saat customer mulai ketagihan dengan produk dan tahap 'culture' terjadi ketika produk sudah menjadi pilihan dan digemari semua orang.
Kunci kedua yang perlu diperhatikan adalah market. Sebelum memulai bisnis F&B, pelaku industri sebaiknya meriset market produk lebih dulu, guys.(*)