URedu

Mengintip Kesenian Khas Jember, Gandrung Kentrung Djos

Nunung Nasikhah, Minggu, 6 Oktober 2019 14.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengintip Kesenian Khas Jember, Gandrung Kentrung Djos
Image: Humas Pemkab Jember

Magetan - Pernah mendengar kesenian ‘Gandrung Kentrung’? Tentu nama satu ini cukup asing di telinga anak muda saat ini.

Nah kabarnya, belum lama ini, seni Pertunjukan Rakyat (Pertura) Gandrung Kentrung Djos berhasil menjadi juara pertama dalam Festival Pertunjukan Rakyat Provinsi Jatim yang digelar di Kabupaten Magetan, lho.

Festival Pertunjukan Rakyat adalah salah satu kegiatan dari Jatim Kominfo Festival (JKF) yang digelar di Kabupaten Magetan, awal Oktober ini.

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember, Dhebora Krisnowati menyampaikan, Pertura Gandrung Kentrung Djos merupakan salah satu kesenian yang berkembang di Jember.

Pertura Gandrung Kentrung Djos Jember berbeda dengan gandrung lainnya, yang mengangkat cerita orang-orang di jaman sekarang yang sibuk bekerja, tapi masih peduli terhadap kebudayaannya.

Baca Juga: Dibuka Selama Sebulan, Yuk, Main ke Pesta Kesenian Bali 2019!

Gandrung ini diperankan oleh beberapa seniman. Dhebora menambahkan, akar dari budaya adalah tradisi.

text Humas Pemkab Jember

“Jika tradisi ini hidup, budaya juga akan hidup. Kemudian, dengan budaya yang hidup masyarakat tidak gampang terkena berita hoax atau isu-isu miring,” ujarnya dikutip dari website Pemkab Jember.

Sementara itu, Djoko Supriatno mengatakan, keseninan Pertura Gandrung Kentrung Djos yang diiringi musik tradisional gamelan ini membawakan cerita rakyat yang mengandung pesan sosial yang dibutuhkan masyarakat.

“Seperti anti-hoax, pencegahan narkoba, juga mengenai kesehatan,” ungkap Djoko.

Djoko berharap masyarakat mampu menghargai nilai-nilai tradisi di dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk menghargai seni tradisi menjadi bagian yang melekat di dalam kehidupan.

Hal itu adalah salah satu yang menjadi perjuangan semua seniman tradisional di Jember.

Baca Juga: Weekend Bingung ke Mana? Cus ke Rawayan West Java World Musi Festival 2019 Aja!

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Jember Rudi Budi Prakoso Jaka Putra, S. Kom. mengatakan, seni budaya tradisional Kentrung Djos yang dikemas menarik diharapkan bisa diterima seluruh masyarakat, utamanya di Jember.

“Juga dapat dikenal masyarakat luas di Jawa Timur, nasional, maupun internasional. Budaya tradisional seperti ini harus terus diolah menjadi sajian kekinian, supaya tetap bertahan di era modern dengan tetap memberikan informasi yang kekinian pula,” pungkasnya.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait