Program Riset IRN Dorong Pengembangan Pangan Fungsional untuk Kesehatan

Jakarta - Program Indofood Riset Nusantara (IRN) kembali digelar untuk periode 2025-2026. IRN kali ini mengusung tema ‘Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal’ dan sudah menerima proposal sejak 4 Juni hingga 31 Juli 2025.
Sosialisasi IRN 2025-2026 ini digelar secara online pada Rabu (4/6/2025). Program ini terbuka untuk semua jurusan dan diutamakan bagi mahasiswa yang sedang riset untuk menyelesaikan kuliah Strata 1.
Menurut Head of Corcomm Indofood, Stefanus Indrayana, program ini bertujuan mendorong minat mahasiswa untuk melakukan riset berkualitas, utamanya terkait pengembangan pangan fungsional untuk kesehatan.
“Pangan fungsional masih menjadi tema yang relevan untuk diangkat. Kita sadari bersama bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan-tantangan di bidang kesehatan yang perlu kita tangani bersama,” katanya saat sosialisasi online, Rabu.
Program IRN adalah salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Indofood yang secara konsisten mendorong minat riset generasi muda.
IRN telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dan tidak hanya memberikan dana riset, tetapi juga pendampingan dari Tim Pakar selama melakukan penelitian.
Tahun lalu, proposal penelitian yang masuk berjumlah 614 proposal dan masih didominasi oleh universitas-universitas dari wilayah barat Indonesia. Hingga saat ini Program IRN telah mendanai lebih dari 1.300 proposal penelitian.
Pada sosialisasi ini, salah satu penerima dana IRN 2023-2024, Faizal Muttaqin dari Fakultas Peternakan UGM mengatakan, IRN adalah program keren dari Indofood yang mendkung secara finansial kepada mahasiswa tingkat akhir untuk merealisasikan ide dan penelitian impian.
“Dengan ikut IRN, peserta bisa melakukan penelitian impian tanpa khawatir soal dana. Tidak cuma itu, peneliti juga akan dibimbing langsung oleh tim pakar IRN sehingga penelitiannya jadi lebih terarah dan berkualitas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Pakar IRN, Prof Purwiyatno Haryadi mengatakan, program penelitian ini berhasil merangsang inovasi mahasiswa dalam memanfaatkan kekayaan hayati dan tradisi kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Keberhasilan program ini terlihat dari banyaknya judul penelitian yang diusulkan dan didanai, yang secara langsung berkaitan dengan tema ‘Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan kearifan Lokal’.