URedu

Samsung Cari Inovator Muda Melalui Program SSFT, Hadiahnya Rp 150 Juta!

William Ciputra, Jumat, 12 Mei 2023 08.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Samsung Cari Inovator Muda Melalui Program SSFT, Hadiahnya Rp 150 Juta!
Image: Media Interview Program Samsung Solve for Tomorrow (SSFT). (Urbanasia)

Jakarta - Samsung Electronics Indonesia resmi meluncurkan program Samsung Solve for Tomorrow (SSFT) untuk pertama kalinya di Indonesia. 

Samsung Solve for Tomorrow adalah suatu proses pembelajaran dan kompetisi yang unik, sebagai wadah anak muda menuangkan ide mereka menjadi solusi untuk masalah yang dirasakan di bidang pendidikan dan keberlanjutan lingkungan. 

Ide solusi mereka akan dikompetisikan sekaligus juga dibimbing untuk mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah program yang bermanfaat untuk dijalankan.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono menjelaskan, SSFT di Indonesia akan berfokus pada edukasi dan lingkungan yang berkesinambungan.

Program ini juga akan menjadi pilot project Samsung untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.

“Samsung ingin memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan teknologinya untuk memberdayakan inovator muda Indonesia untuk mengambil bagian dalam memecahkan isu-isu sosial yang lebih luas,” kata Ennita dalam Media Interview Program SSFT, Kamis (11/5/2023).  

Melalui SSFT, Samsung mendorong anak muda menciptakan solusi inovatif dalam bidang edukasi untuk membantu generasi mereka dari komunitas yang kurang terlayani atau kurang mendapat akses kepada kesempatan pendidikan dan sumber daya yang mempersiapkan mereka menghadapi masa depan. 

Samsung juga mendorong mereka menelurkan ide-ide berani untuk mengatasi masalah lingkungan yang paling mendesak dan membangun masa depan berkelanjutan. 

Inisiasi SSFT ditandai dengan peluncuran website resmi SSFT Indonesia pada 4 Mei 2023 dilanjutkan dengan seleksi partisipan. Beberapa isu sosial akan divisualisasikan di website dan dapat menjadi inspirasi anak muda yang akan bergabung di program ini. 

Mereka yang ingin menjadi game changer untuk masa depan Indonesia, bisa langsung mengisi form registrasi untuk mengajukan ide-ide solusi disertai dengan pengiriman concept paper yang telah dipersiapkan. 

1683853944-Isu-SSFT.jpegBeberapa isu sosial yang bisa menjadi inspirasi peserta. (Istimewa)

Ide mereka yang terpilih akan menjadi nominasi untuk dibimbing atau di-mentoring agar menjadi sebuah solusi yang nyata untuk masa depan Indonesia lebih baik. 

Adapun mekanisme seleksinya adalah sebagai berikut: 

  • Peserta merupakan siswa-siswi Warga Negara Indonesia dari SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan yang sederajat. 
  • Tiap sekolah dapat mengirimkan maksimal tiga tim yang masing-masing terdiri dari 2-4 siswa dengan 1 guru pendamping. Setiap guru dapat mendampingi maksimal 3 tim bila mampu.
  • Pada form registrasi, selain mendaftarkan para anggota tim dan guru pembimbing, setiap tim dapat membagikan idenya dalam bentuk esai, berisi tentang tantangan/masalah dan solusinya. 
  • Panitia akan memilih 40 tim dengan ide terbaik untuk mengikuti babak semi final yang mencakup kegiatan Design Thinking workshop dan mentoring dari Samsung.
  • Ke-40 tim dipersiapkan untuk dapat menyempurnakan concept paper yang disusul dengan pembuatan prototipe project-nya. 
  • Kemudian panitia SSFT kembali akan menyeleksi peserta untuk memilih 15 finalis, yang akan berhadapan dengan dewan juri. Lalu juri akan memilih pemenang. 

Para pemenang SSFT akan mendapatkan hadiah produk-produk dari Samsung sebagai berikut: Pemenang pertama mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp150 juta, runner up pertama senilai Rp70 juta, runner up kedua senilai Rp45 juta, dan pemenang People Choice akan mendapatkan hadiah produk Samsung senilai Rp25 juta. 

Para finalis dalam kompetisi ini akan dinilai oleh dewan juri yang mewakili Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Agama, Praktisi Pendidikan, dan Samsung. 

Para juri memiliki latar belakang pendidikan dan sustainability yang kuat, termasuk pakar pendidikan di bidang STEM. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait