URedu

Sekolah di Malang Sabet 21 Emas di World Scholars Cup di Filipina

Nunung Nasikhah, Senin, 16 September 2019 20.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sekolah di Malang Sabet 21 Emas di World Scholars Cup di Filipina
Image: MTs N 1 Malang

Malang - Prestasi besar kembali ditorehkan oleh MTs Negeri 1 Malang. Kali ini prestasi datang dari kompetisi internasional bernama ‘World Scholars Cup’ yang baru saja diselenggarakan 16-10 September lalu di Kota Manila, Filipina.

Hebatnya, dari 5 tim yang dikirimkan berhasil menggaet 21 medali emas dan 41 medali perak. Dan mereka adalah satu-satunya ‘perwakilan’ dari Kota Malang.

Tak hanya itu. 3 tim dari MTs Negeri 1 Malang ini juga lolos seleksi ke Tournament of Champion di Yale University di Amerika Serikat 8-13 November mendatang untuk bertemu dengan ratusan peserta terbaik dari seluruh dunia.

Kompetisi ‘World Scholars Cup’ tahun ini diikuti oleh 1500 peserta dari 31 negara yang ada di dunia. Ada India, Australia, Bahama, Maldives, China, Singapura, Amerika Serikat, Kenya dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Rektor Sebut Universitas Brawijaya Bersih dari Gerakan Radikal

World Scholars Cup ini didirikan oleh Daniel Berdichevsky dan diselenggarakan pertama kali di Korea pada 2007. Awalnya WSC ini merupakan sebuah turnamen regional kecil yang diselenggarakan di Akademi Studi Asing Hankuk. Global round pertama diikuti oleh akademisi dari Korea, Singapura, dan Amerika Serikat.

Nah, bedanya dari kompetisi lain, WSC ini memang berangkat dari gagasan untuk memberikan kesan fun pada proses pembelajaran.

“WSC ini memang dibuat fun. Anak-anak juga diberi boneka. Ada sesi challenge juga cultural camp. Juga ada cultural fair untuk menunjukkan ke peserta lain tentang budaya Indonesia dan khususnya Malang,” ungkap guru Pembina tim, Nurul Hasanah.

Dalam WSC ini, para peserta menjalani beberapa sesi kompetisi mulai dari debat, kolaborasi menulis, tantangan hingga ‘scholars bowl’ atau semacam cerdas cermat per grup. Semua tema topik memang telah disiapkan, namun jangan salah, peserta tidak mengetahui pasti isu apa yang akan mereka dapatkan saat kompetisi.

Baca Juga : Telkomsel dan Telkom University Akselerasikan Digitalisasi Pendidikan

“Jadi kita memang harus tahu semua tema dan materi dan itu banyak,” ujar Kayana Ayunda Diyanti, salah satu perwakilan tim dari MTs N 1 Malang.

Kayana menjelaskan ada beberapa kategori isu yakni Special Area - Unsolved Mysteries, History - Neglected Histories, Social Studies - On the Edge of Society, Science - Enabling Technologies, Art & Music - Louder than Words hingga Literature - Voices from the Margins. Semua materi ini berada dalam tema besar 2019 yakni ‘A World on the Margins’.

Semua materi ini telah dipersiapkan beberapa bulan sebelum keberangkatan. Kayana dan kawan-kawan harus mempelajari materi dan juga latihan debat dalam bahasa Inggris.

Latihan debat dilakukan dengan cara sparing antar tim debat intern sekolah juga dengan tim debat dari sekolah lain. Biasanya dilakukan saat libur akhir pekan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait