URedu

UIN Malang Beri Gelar Kehormatan untuk Tokoh Perdamaian Islam Dunia

Nunung Nasikhah, Selasa, 25 Februari 2020 10.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
UIN Malang Beri Gelar Kehormatan untuk Tokoh Perdamaian Islam Dunia
Image: Pengukuhan gelar doktor kehormatan kepada Sekjen RAI Prof. Dr. Muhammad Bin Abdul Karim Al-Issa di UIN Malang. (uin-malang.ac.id)

Malang – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang baru saja memberikan gelar kehormatan kepada Sekretaris Jenderal Rabithah al Alam al Islami Dr Muhammad Bin Abdul Karim Al-Issa di Bidang Ilmu Peradaban Islam.

Penganugerahan gelar doktor kehormatan atau doktor Honoris Causa tersebut merupakan yang kelima dilakukan oleh UIN Maliki Malang.

Salah satu Promotor, Alwi Shihab dalam orasinya menyampaikan bahwa Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa merupakan salah satu tokoh berpengaruh dunia yang selama ini memperjuangkan Islam wasathi atau Islam yang moderat.

Muhammad Abdul Karim Al-Issa juga secara masif telah memberikan banyak konstribusinya terhadap perkembangan baik di sektor ekonomi, pendidikan, dakwah, maupun persoalan sosial budaya.

Baca juga: Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Sebut Ruqyah Bisa Sembuhkan Virus Corona

“Selama ini Dr Muhammad Bin Abdul Karim Al-Issa terus berupaya menghadirkan ajaran Islam yang moderat yang jauh dari ekstrimisme,” kata Alwi Shihab, seperti dikutip dari website UIN Maliki Malang.

Alwi Sihab mengatakan bahwa Al-Issa memang layak mendapatkan penganugerahan doktor kehormatan dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Hal ini didasarkan pada konstribusinya dalam hal mengukuhkan ajaran Islam yang benar untuk menangkal pemikiran ektrim yang menyebarkan kebencian di tengah masyarakat.

"Al Issa juga dikenal sebagai ulama moderat yang selalu menyerukan persaudaraan Muslim, dan perdamaian dunia," kata Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Abdul Haris, dikutip dari Antara.

Baca juga: Yuk, Daftar! UIN Malang Tawarkan Beasiswa Khusus Hafidz yang Berprestasi

Menurut Haris, pemberian gelar tersebut juga menyangkut pertimbangan penilaian akademik yang telah dilakukan promotor dan tim. Di samping juga mempertimbangkan usulan dari Direktur Pascasarjana, persetujuan Senat Universitas, dan Menteri Agama.

"Al-Issa adalah penyeru Islam moderat terkemuka di dunia. Dia menjadi tokoh kunci dalam perjuangan untuk memerangi ideologi ekstremis," tegasnya.

Haris menambahkan, isu moderasi semacam ini menjadi penting bagi NKRI demi mempertahankan keutuhan dan eksistensi negeri dari adanya konflik.

Pada agenda pemberian gelar tersebut, Al Issa juga menyampaikan orasi ilmiahnya dengan topik Menebar Islam Moderat, Menangkal Ekstremisme, dan Terorisme.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait