URnews

Elon Musk Ngaku Mengidap Sindrom Asperger, Gangguan Apa Itu? 

Griska Laras, Senin, 10 Mei 2021 18.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Elon Musk Ngaku Mengidap Sindrom Asperger, Gangguan Apa Itu? 
Image: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembicaraan bersama CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. (USNews)

Jakarta - Elon Musk mengaku mengidap sindrom asperger saat tampil di Saturday Night Live (SNL), Sabtu (8/5/2021). Miliarder teknologi itu mengatakan bahwa dia adalah orang dengan asperger pertama yang menjadi host acara komedi tersebut.

"Saya tidak selalu memiliki banyak intonasi atau variasi dalam cara berbicara, yang menurut saya bisa menjadi komedi yang hebat," kata Musk.

"Saya benar-benar membuat sejarah malam ini sebagai 'orang dengan asperger' pertama yang menjadi pembawa acara SNL, atau setidaknya yang pertama mengakuinya," lanjutnya yang langsung mendapat sambutan meriah dari penonton.

Namun ada sebagian penonton yang mempertanyakan klaim bos Tesla ini. Mereka menyebut sosok komedian Dan Aykroyd yang sudah lebih dulu menceritakan pengalaman mengidap sindrom tourette dan asperger di acara tersebut.

Elon Musk juga bercanda tentang kebiasaannya membuat cuitan kontroversial di media sosial.

"Saya tahu saya kadang posting hal-hal aneh, tapi memang seperti begitulah  cara otak saya bekerja," ujar Musk.
 
"Untuk siapapun yang tersinggung, saya hanya ingin mengatakan bahwa saya menemukan kembali mobil listrik dan saya mengirim orang ke Mars dengan roket. Apa kamu pikir saya juga akan menjadi pria normal yang dingin?"

Di acara tersebut, pendiri SpaceX ini juga ditemani sang ibu, Maye Musk, yang memberi tahu seperti apa putranya saat berusia 12 tahun.  

Apa itu Sindrom Asperger?

Sindrom asperger masuk dalam autism spectrum disorder (ASD) atau spektrum autisme, suatu kondisi yang bisa menghambat perkembangan mental dan sosial seseorang.

Orang yang mengidap sindrom ini mengalami kesulitan menafsirkan bahasa verbal dan non-verbal, dan kadang memerlukan lebih banyak waktu untuk memproses informasi.

Mereka juga kesulitan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara konvensional. Namun mereka bisa lebih berempati atau sadar emosional daripada orang non-autis.

Kebanyakan orang dengan sindrom asperger sangat fokus dan memiliki minat tinggi, yang membuat mereka sukses dalam kariernya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait