URtainment

Asal Kamu Tahu, Ternyata Ini Makna dari Tradisi 'Bersih Desa' guys!

Nunung Nasikhah, Minggu, 15 September 2019 15.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Asal Kamu Tahu, Ternyata Ini Makna dari Tradisi 'Bersih Desa' guys!
Image: Tradisi 'bersih desa' yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitar di kawasan Merjosari, Kota Malang siang ini (15/9). (Nunung/Urbanasia)

Malang - Pernah mendengar tradisi 'bersih desa'? Tentu jika kalian orang Jawa Timur, DI Yogyakarta atau Jawa Tengah, maka istilah ini tak asing lagi di telinga.

Budaya atau tradisi satu ini memang masih banyak dirayakan oleh masyarakat Jawa. Ada yang menyebutnya 'bersih desa' dan ada pula yang menamakan 'majemukan'.

Tradisi bersih desa ini umumnya dilaksanakan satu kali dalam setahun. Dulunya bersih desa dilaksanakan pada masa penduduk tani selesai melaksanakan panen padi raya secara serentak.

Bersih desa oleh penduduk tani dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa syukur dan ungkapan terima kasih kepada Dewi Sri atau Dewi Padi sebagai penjaga keamanan para tani, sehingga mereka berhasil menuai jerih payah menanam padi.

Baca Juga: Pawai 'Bhineka Tunggal Ika', Bukti Sukacita dan Persatuan Warga di Kota Malang

Disamping itu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan rejeki berupa panen padi.

Nah, lalu bagaimana dengan desa yang mayoritas warganya bukan petani seperti Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini?

Rupanya bersih desa disini juga sebagai ungkapan syukur warga atas nikmat dan karunia dari Tuhan lho.

Perayaannya bermacam-macam. Kalau menurut Yudi Purwanto, Panitia Pawai Bersih Desa Kelurahan Merjosari mengatan, rangkaian kegiatan bersih desa di Merjosari telah dimulai sejak awal bulan Suro.

Ada kegiatan sosial, pengajian hingga ziarah ke makam para leluhur.

"Disini leluhurnya bernama Mbah Joyo dan Eyang Aji, makamnya ada di Jalan Joyo Raharjo 2. Setiap bersih desa kita selalu berziarah ke makam beliau," tutur Yudi.

Baca Juga: Medan Gelar Pawai Karnaval, Tari Ahooi Bikin Warga Terpesona

Tak hanya itu. Digelar pula pawai obor, pawai kebudayaan dan ditutup dengan pertunjukan wayang di malam hari.

"Ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa juga untuk para leluhur yang telah meninggalkan warisan budaya yang baik untuk kami," pungkas Yudi.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait