Cara Hadapi Pacar yang Mentally Abusive ala Andrea Gunawan

Jakarta - Kekerasan dalam hubungan tidak selalu berupa kekerasan fisik, namun juga verbal dan mental, guys. Kekerasan non fisik ini, terwujud misalnya dalam bentuk perkataan yang kasar, sikap yang mengintimidasi, atau mendiamkan pacar sebagai bentuk kemarahan.
Influencer sekaligus Image Consultant dan Dating Coach, Andrea Gunawan, terus mendorong milenial untuk peduli dan aware dengan sikap-sikap kekerasan dalam hubungan semacam ini.
Melalui cuitannya, Andrea memberikan beberapa tips untuk menghadapi pacar yang abusive baik secara mental ataupun verbal. Yuk, disimak, guys!
1. Sadari Bentuk Manipulasinya
“Menghukum seseorang dengan cara nyuekin selama beberapa waktu atau memberi Silent Treatment, adalah salah satu bentuk manipulasi,” cuit Andrea.
Sengaja mendiamkan atau nyuekin, beda dengan butuh waktu untuk menenangkan diri, guys. Karena itu, ketimbang memberi silent treatment, lebih baik mengatakan terus terang bahwa kamu masih emosional dan perlu waktu sendiri dulu, sebelum siap untuk membicarakan masalahnya.
2. Berfokus ke Solusi
Dalam berhubungan dengan orang lain, sangat wajar jika kita berselisih paham atas sesuatu. Ketika marah atau merasa kecewa, berfokuslah pada solusi alih-alih melampiaskan emosi dengan kata-kata atau tindakan yang kasar.
Sampaikan dengan jelas apa yang mengganggu pikiranmu dan apa yang kamu perlukan dari si dia. Dengan demikian, kamu akan menemukan solusi permasalahannya tanpa harus saling menyakiti.
Baca Juga: 7 Cara Hadapi Pacar yang Suka Ngambek
3. Pasangan yang Baik Akan Menghargai Kamu
Berpeganglah pada prinsip bahwa pasangan yang baik akan menghargai kamu. Dia tidak akan bersikap merendahkan kamu hanya karena dia marah.
4. Tahu Kapan Harus Pergi
Meskipun dia pernah bilang sayang, cinta, atau akan menikahi kamu, jangan jadikan ini sebagai penghalang kamu untuk pergi. Hubungan yang sudah tidak sehat dengan pasangan hanya membuat kamu menangis dan merana, tidak sepantasnya dipertahankan.
5. Bersikap Tegas dan Beri Batasan
Sayangi dirimu sendiri dengan tidak membiarkan orang lain melakukan sesuatu yang di luar batas toleransimu. Misalnya, apa yang membuat kamu tidak nyaman, apa yang melanggar privasimu, atau apa yang menjadi prinsip hidupmu.