'Imperfect: Karier, Cinta dan Timbangan' Jadi Film Terberat Ernest Prakasa

Jakarta - Nama Ernest Prakasa sudah malang melintang di industri perfilman Tanah Air.
Mengawali kariernya sebagai komika, Ernest kini lebih dikenal sebagai aktor, penulis skenario, dan sutradara.
Kemampuannya sebagai sutradara sudah tak perlu diragukan lagi. Film-film yang ia garap seperti Ngenest The Movie, Cek Toko Sebelah, Susah Sinyal, Milly dan Mamet selalu masuk ke dalam box office Indonesia.
Pesutradara berusia 32 tahun ini baru saja selesai menggarap film terbarunya yang berjudul Imperfect. Ernest juga buka-bukaan soal tantangan yang ia alami selama menyutradarai film drama-komedi ini.
Baca juga: Ernest Prakasa, Tantangan dan Tekanan dalam Menggarap Film Milly & Mamet
"Imperfect ini jadi film paling capek dan paling stressful buat gue," ungkap Ernest Prakasa di Jakarta Convention Center, Senayan.
Pemain Comic 8 ini mengungkap beberapa hal yang membuatnya pusing ketika memproduksi film yang dibintangi aktris Jessica Mila itu.
Menurut Ernest Imperfect memiliki nilai-nilai yang cukup berat. Isu self acceptence, beauty standard dan body shaming yang diangkat dalam Imperfect sangat berat karena relate sama kehidupan banyak orang terutama cewek.
Dan ketiga hal itu cukup membuatnya takut dan berhati-hati dalam memproduksi mereka.
"Jujur gue agak takut saat menggarap film ini karena message-nya serius banget ya. Imperfect ngangkat tema tentang self acceptence, beauty standard dan pemikiran seperti 'kita harus sempurna buat bisa diterima orang lain'. Dan semua itu lebih banyak dialami perempuan. Sementara gue itu laki-laki jadi gue takut salah menginterpretasikannya. "
Baca juga: Ernest Prakasa Jadi Trending di Twitter, Tapi Typo
Selain dari segi substantif, hal-hal teknis dalam film tersebut juga ikut membebani Ernest.
Misalnya saat proses casting, ia cukup kesulitan mencari talent yang mau menaikkan berat badannya sebanyak 10 kg. Tak sampai di situ ia dan timnya juga memesan kostum khusus yang bisa membuat badan Jessica Mila terlihat lebih gemuk.
Ernest mengaku proses produksi Imperfect cukup menguras tenaga dan memakan waktu.
"Teknisnya itu ribet banget dan makan waktu. Persiapan filmnya doang sampai tiga bulan dan proses syutingnya sampai 29 hari. Itu pun harus dipisah jadi dua fase, syuting fase gemuk dan fase kurus," jelasnya.
Baca juga: Ini Pengorbanan Herjunot Ali Saat Syuting 'Jeritan Malam'
Tapi, semua tantangan itu ia anggap sebagai pelajaran-pelajaran berharga yang bisa membuat karya-karya berikutnya menjadi lebih baik lagi.
Film 'Imperfect' bakal tayang di bioskop pada 19 Desember mendatang.