Jennie BLACKPINK Dihujat Gegara Nge-vape di Dalam Ruangan, Emang Bahaya?

Jakarta - Vape atau rokok elektrik semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang beralih dari rokok tradisional ke rokok elektrik karena menganggap lebih aman. Benarkah?
Menurut American Heart Association (AHA) baik rokok tradisional maupun vape sama-sama berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Sebab, e-liquid dalam vape memiliki zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
Apa saja kandungan berbahaya yang terdapat dalam vape?
1. Nikotin adalah zat adiktif dan berbahaya yang terdapat dalam rokok dan produk tembakau lainnya. Dalam vape, jumlah nikotin memang lebih sedikit, namun zat-zat berbahaya lainnya sama saja membahayakan kesehatan.
2. Asetaldehida dan formaldehida yang bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker.
3. Acrolein, diacetyl dan diethylene glycol, bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru.
4. THC (tetrahydrocannabinol), zat kimia dalam mariyuana (ganja) yang membuat efek ‘tinggi’.
5. Vitamin E asetat, bahan kimia yang dapat memicu cedera paru-paru.
6. Logam berat seperti nikel, timah, timbal dan kadmium.
7. Partikel kecil (ultrafin) yang jika dihirup bisa masuk jauh ke dalam paru-paru.
Bahan kimia yang terdapat di dalam vape tak cuma dapat berbahaya bagi pengisapnya saja. Orang-orang di sekitar mereka juga bisa terkena dampak buruk vape, apalagi jika vape dihisap di dalam ruangan.
Bahaya Vape di Dalam Ruangan
1. Paparan Nikotin
Vape mengandung nikotin, zat adiktif yang dapat meningkatkan denyut nadi, tekanan darah, dan risiko penyakit jantung dan stroke. Paparan nikotin pada anak-anak dan remaja dapat mengganggu perkembangan otak dan meningkatkan risiko kecanduan di kemudian hari.
2. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Vape mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk formaldehida, acrolein, dan diacetyl, yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru, kerusakan DNA, dan kanker. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis, seperti asma dan bronkitis.
Baca Juga: Tanpa Tembakau, Benarkah Vape Lebih Aman?
3. Paparan Partikel Ultra Halus
Vape menghasilkan partikel ultra halus yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah. Partikel ini dapat menyebabkan peradangan, kerusakan paru-paru, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
4. Secondhand Vape
Asap vape yang dihembuskan oleh pengguna vape, atau "secondhand vape," juga mengandung bahan kimia berbahaya dan dapat membahayakan orang-orang di sekitar mereka, terutama anak-anak dan orang dengan kondisi pernapasan.
Gangguan Kesehatan yang Muncul Akibat Menghirup Asap Vape
1. Mengganggu Kesehatan: Secondhand vape dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi orang-orang di sekitar, seperti batuk, iritasi tenggorokan, sesak napas, dan pusing.
2. Memicu Asma: Bagi orang dengan asma, secondhand vape dapat memicu serangan asma dan memperburuk gejala.
3. Meningkatkan Risiko Kanker: Paparan jangka panjang terhadap secondhand vape dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan kanker lainnya.
4. Membahayakan Anak-anak: Anak-anak lebih rentan terhadap efek berbahaya vape karena paru-paru mereka masih berkembang. Secondhand vape dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen pada anak-anak.
Melihat bahaya vape untuk orang sekitar, sebaiknya lo waspada jika ada orang ngevape di dekat lo. Sebaiknya, hindari dan menjauh dari asap vape agar lo tidak terkena dampak buruk dari vape.
Lo juga bisa meminta orang yang menggunakan vape untuk keluar dari ruangan, terutama jika ini terjadi di tempat umum. Kalau lo tak ingin berkonflik, cobalah untuk melaporkan kepada penjaga agar penjaga tersebut menegur orang yang nge-vape.
Menghisap vape di dalam ruangan dapat membahayakan kesehatan penggunanya dan orang-orang di sekitar mereka. Buat lo yang ingin menghisap vape, tingkatkan kesadaran akan hal ini.
Kalau ingin menghisap vape, lakukan di luar ruangan atau di ruangan khusus yang disediakan di tempat umum.