URtainment

Kisah Hidup Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono

Eronika Dwi, Minggu, 19 Juli 2020 11.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Hidup Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono
Image: Instagram/Sapardi Djoko Damono

Jakarta - Sastrawan senior Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada hari ini, Minggu (19/7/2020). Penyair 'Aku Ingin' ini meninggal dunia pukul 09.17 di Eka Hospital BSD, Tanggerang Selatan.

Kabar kepergian Sapardi Djoko Damono di usia 80 tahun awalnya merebak dari broadcast di berbagai grup WhatsApp.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia sastrawan besar Indonesia, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan pada hari ini 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB. Mohon doa. Al Fatihah," tulis broadcast tersebut.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya Sapardi Djoko Damono.

Namun, diketahui Sapardi Djoko Damono tengah dirawat di rumah sakit karena mengalami penurunan pada fungsi organ tubuh.

Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta, 20 maret 1940. Dia lebih banyak menghabiskan masa mudanya di Surakarta.

Dia mulai menulis puisi sejak duduk di kelas 2 SMA. Karyanya berhasil dimuat pertama kali oleh sebuah suat kabar di Semarang.

Baru sejak itu, puisi-puisinya banyak diterbitkan di berbagai majalah sastra, majalah budaya, dan dalam buku-buku sastra.

Untuk lebih menekuni dunia sastra, Sapardi Djoko Damono melanjutkan pendidikan di jurusan Sastra Barat FS&K di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dia kembali memperdalam ilmunya dengan melanjutkan pendidikan pengetahuan di Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat (1970-1971) dan meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (1989).

Begitu selesai meraih gelar sarjana sastra pada 1964, Sapardi Djoko Damono mengajar di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang cabang Madiun selama empat tahun.

Lalu, berlanjut di Universitas Diponegoro, Semarang, selama empat tahun juga. Baru pada 1974, Sapardi Djoko Damono mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI).

Beberapa karyanya yang sudah ada di tengah masyarakat kala itu, DukaMu Abadi (1969), Mata Pisau dan Aquarium (1974). Sapardi juga menulis buku ilmiah, salah satunya Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas (1978).

Para pengamat menilai sajak-sajak Sapardi Djoko Damono dekat dengan Tuhan dan kematian.

1595129045-Sapardi-Djoko-Damono.jpgSumber: Sapardi Djoko Damono di peluncuran novel ketiga trilogi Hujan Bulan Juni "Yang Fana Adalah Waktu" di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (16/3/2018). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

Beberapa karya besar yang pernah ia buat adalah kumpulan sajak berjudul Perahu Kertas. Karyanya itu berhasil membuatnya memperoleh penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta.

Selain itu, kumpulan sajak Sihir Hujan, yang ditulisnya ketika ia sedang sakit, berhasil memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia.

Kabarnya dia memperoleh uang sejumlah Rp 6,3 juta dari Anugerah Puisi Poetra Malaysia, yang langsung dibelanjakannya untuk memborong buku.

Sapardi Djoko Damono juga pernah memperoleh penghargaan SEA Write pada 1986 di Bangkok, Thailand.

Selain menciptakan puisi-puisi fenomenalnya, Sapardi Djoko Damono juga aktif menulis esai, kritik sastra, artikel, serta menerjemahkan berbagai karya sastra asing.

Sapardi Djoko Damono telah memberikan jasa yang cukup besar kepada budaya dan sastra, dengan melakukan penelitian, menjadi narasumber dalam berbagai seminar, aktif sebagai administrator dan pengajar, serta menjadi dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999.

Beberapa puisinya pun menjadi fenomenal dan dikenali banyak orang, seperti 'Aku Ingin', 'Hujan Bulan Juni', 'Pada Suatu Hari Nanti', 'Akulah si Telaga', 'Yang Fana Adalah Waktu', 'Hatiku Selembar Daun', 'Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari', dan 'Sajak Kecil Tentang Cinta'.

Bahkan 'Hujan Bulan Juni' sampai diadaptasi ke dalam sebuah film layar lebar yang dirilis pada 2 November 2017 silam.

Selamat jalan Pak Sapardi Djoko Damono. Karya indahmu akan dikenang bersama kami.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait