URtainment

Selain Lelah Disebut Budak Coorporate, Kami Lebih Memilih Menjadi Freelancer Deh Sekarang

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selain Lelah Disebut Budak Coorporate, Kami Lebih Memilih Menjadi Freelancer Deh Sekarang
Image: Ilustrasi employee atau freelancer

Urban Asia “ Bekerja di gedung yang tingginya ngelewatin monas atau ngelewatin patung pancoran tidaklah seindah pemandangan yang kita lihat dari atas ketinggian sana. Terkadang memang kita harus melihat peluang lain untuk bisa menjadi lebih pada satu kesempatan yang ada.Ada yang bilang bahwa enak ya gedung lo tingkat 50 bisa liat apapun dari sana yah kalo kerjaan kamu sebagai fotografer mah santai besides, kalo foto dari ketinggian pekerjaan tersebut juga sudah di takeover oleh pesawat tanpa awak atau dikenal Drone. Freelancer atau pekerja lepas memang menjadi pekerjaan yang banyak diminati oleh generasi millenia sekarang, karena tampil berbeda itulah prinsip mereka. Beda dengan orang dulu yang lebih menikmati pekerjaan dengan berangkat pagi dan pulang petang sebab dinilai lebih makes sense gak asal pulang larut malem sampai dicurigai warga komplek sekitaran rumah kalian.Nah gen sekarang lebih memilih suka bekerja dimana saja tidak terikat dengan waktu yang itu-itu diulang terus sampe bosen mirip di adegan film kartun Spongebob berjudul Squidville.Di tahun 2018 ini saja angka Freelancer di Amerika mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Freelancer yang ada. Dilansir dari Freelancer Union dan Upwork ada sekitar 36 persennya dari pekerja Amerika Serikat saja menyumbang sebesar 57,3 juta orang, tidak hanya banyak pekerja lepas saja yang banyak pertumbuhan ekonomi negara ini pun juga menyumbang 1,4 triliun USD, hebat bukan?Dan setelah ditelaah lebih lanjut dari laporan tersebut disebutkan bahwa 47 persen pekerja generasi millenia memilih karirnya sebagai Freelancer serta diprediksi pada tahun 2030 pekerjaan ini akan menjadi profesi mayoritas di Amerika Serikat. Agak sulit sih jika kita as millenials yang merupakan generasi lincah dan bebas serta suka fleksibilitas lebih memilih pekerjaan yang monoton except PNS, haha.Bukan hanya perihal jam kerja yang bebas tetapi mereka para millenia tidak ingin dimonopoli sesama millenia. Kita ini sangat suka mengerjakan sesuatu yang kita suka apalagi sambal dibayar pula! Ditambah tidak ada tuntutan jam kerja, meskipun deadline suka semena-mena tapi karena kita suka jadi tidak ada masalah mau mengerjakan hal tersebut sampai larut malam.Dianggap muda dan bahaya itulah pandangan yang ditujukkan kepada millenia tetapi berbeda dengan pendapat Priscilla Claman seorang presiden dari firma konsultasi Career Strategies. Dirinya menyebutkan kliennya tidak sepenuhnya berhenti bekerja saat masa pensiunnya tiba. Mereka lebih memilih menjadi pekerja lepas atau bisa juga menjadi seorang konsultan apapun yang terpenting waktunya tidak terbuang percuma #YOLO paparnya.Disamping itu jika kita berfikir dari balik sudut pandang sebuah perusahaan menyewa pekerja lepas juga dinilai lebih menguntungkan, mengapa? Karena jika perusahaan itu masih perusahaan kecil atau disebut start-up lah mereka para penyedia kerja tidak perlu repot-repot mengeluarkan modal untuk menyewa lahan kantor yang besar untuk menampung karyawannya.Selain itu menyewa Freelancer juga bisa menghemat waktu karena tidak perlu listing ratusan atau bahkan ribuan karyawan yang ingin melamar pekerjaan yang ditujunya. Belum lagi jika mereka di hi-jack oleh perusahaan lain, alamat ilang deh satu asset. Bener gak? Tapi jangan jadi kutu loncat ya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait