URsport

Erick Thohir: PSSI Harus Dibongkar Total

Shelly Lisdya, Minggu, 4 Desember 2022 13.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Erick Thohir: PSSI Harus Dibongkar Total
Image: Menteri BUMN sekaligus Ketum PSSI, Erick Thohir. (Dok. Sekretaris Kabinet)

Jakarta - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan PSSI harus dibongkar total. Hal ini ditujukan guna menciptakan ekosistem sepak bola Indonesia yang lebih baik serta meningkatkan prestasi tim nasional.

Hal tersebut disampaikan Erick menanggapi usulan dari sejumlah pihak yang menginginkan dia maju dalam bursa calon ketua umum PSSI. Erick yang juga merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu tak menolak maupun secara terang-terangan menyatakan bersedia maju dalam pencalonan. Dia hanya mengatakan akan mempertimbangkan usulan itu apabila mendapat banyak dukungan dari para voters atau anggota PSSI.

Kendati demikian, Erick menekankan bahwa PSSI harus merapatkan barisan guna menciptakan liga yang lebih baik dan timnas berprestasi.

“Kita mesti bongkar itu artinya bongkar kultur, manajemen, sponsorship, media. Media juga jangan beli (hak siar) liga dengan bayaran murah lah. Kalau Liga Inggris bayaran (hak siar) mahal tapi Liga Indonesia murah,” ujar Erick, dikutip ANTARA, Minggu (4/12/22).

“Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapa pun. Bagaimana menciptakan timnas yang lebih baik, liga yang lebih baik, maka semuanya harus transparan dan dikelola dengan baik,” tambahnya.

Selain itu, Erick juga menyinggung terkait banyaknya pemain naturalisasi di dalam klub sepak bola Indonesia. Padahal seharusnya klub bisa mulai mengasah kemampuan para pemain muda.

Dia menyebut Jepang dan Korea Selatan misalnya, kini menjadi dua tim sepak bola Asia yang bisa menembus dominasi Eropa dan Amerika Selatan. Dua negara tersebut mampu menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar karena pembinaan yang terus mereka lakukan secara kontinyu bahkan hingga puluhan tahun, termasuk dengan memberikan para pemain muda kesempatan bermain lebih banyak bersama klub.

“Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, tapi fasilitas lapangan, latihan belum maksimal. Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal, kebanyakan naturalisasi,” ujar pria yang juga mantan Presiden Inter Milan itu.

“Saya bukan tidak suka naturalisasi tapi apabila satu klub pemain naturalisasinya banyak bagaimana. Kami tidak menyalahkan klub, tapi kami harus duduk bersama klub, menerapkan strategi agar ada pemain muda, pemain naturalisasi dan pemain asing,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait