URnews

Fakta di Balik Aksi Brutal Penembakan Massal di Thailand, Ada Dendam Pribadi

Anita F Nasution , Senin, 10 Februari 2020 10.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Fakta di Balik Aksi Brutal Penembakan Massal di Thailand, Ada Dendam Pribadi
Image: ANTARA

Bangkok - Kasus penembakan massal yang dilakukan seorang tentara Thailand bernama Sersan Mayor Jakrapanth Thomma sangat brutal.

Aksi yang dilakukannya pada Sabtu, 8 Februari 2020 sekitar pukul 15.00 waktu setempat di pusat perbelanjaan Terminal 21 ternyata telah diperingatkan Jakrapant lewat ancamannya di Facebook.

Beberapa hari sebelum menjalankan aksi penembakan yang dimulainya dari kamp militer Thailand, berdasarkan sumber militer, pelaku sempat memposting status tentang orang-orang serakah.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Massal di Thailand Ditembak Mati

"Menjadi kaya hasil dari kecurangan. Mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain. Apakah mereka pikir mereka dapat menghabiskan uang mereka di neraka kelak?" tulis Jakrapanth.

Jakrapanth juga sempat menyerbu gudang penyimpanan senjata untuk mengambil senjata jenis HK33 dan sejumlah amunisi untuk melancarkan aksinya.

text

Selama perjalanannya menuju Terminal 21, pria berusia 32 tahun tersebut telah membunuh sebanyak 29 warga sipil serta militer termasuk komandan dan rekan-rekannya serta 57 lainnya mengalami luka.

Tragisnya, menganggap aksi yang dilakukannya benar, Jakrapanth masih sempat mengunggah pesan terakhirnya di Facebook dengan foto selfienya saat melakukan aksi brutal tersebut.

"Semua orang tidak bisa menghindari kematian. Jari-jari saya mulai keram, haruskah saya menyerah?" tulis Jakrapanth

Namun, akun Jakrapanth tersebut telah dihapus oleh Facebook.

Aksi penembakan massal yang dilakukan Jakrapant tersebut pun akhirnya berakhir di Terminal 21 pada 9 Februari 2020 pada pagi hari.

Pasukan gabungan yang terdiri dari tentara dan polisi Thailand telah menyiapkan taktik pengepungan dan akhirnya menembak mati Jakrapanth.

Diketahui, Jakrapant ternyata seorang penembak jitu yang sempat mengikuti beberapa kali pelatihan khusus menembak sampai pelatihan dalam bidang penyergapan.

Baca Juga: Tentara Tembaki Warga Sipil di Thailand, #PrayForThailand Jadi Trending Topic

Disampaikan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha, penembakan massal yang dilakukan tentara yang tengah berdinas di pangkalan militer darah Nakhon Ratchasima atau sekitar 250 Km dari Ibu Kota Bangkok tersebut dilatarbelakangi motif dendam pribadi.

Prayut menyampaikan Jakrapant memiliki dendam pribadi karena ditipu soal kesepakatan tanah.

Tidak dijelaskan secara rinci, namun Perdana Menteri Thailand berharap kejadian yang sebelumnya belum pernah terjadi di Thailand tersebut tidak terulang kembali.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya harap ini menjadi kasus terakhir kali," ujar Prayut

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait