URstyle

Fashion Desainer Surabaya Bagi Tips Bangkit dari Keterpurukan Saat Pandemi

Nivita Saldyni, Minggu, 6 Desember 2020 18.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Fashion Desainer Surabaya Bagi Tips Bangkit dari Keterpurukan Saat Pandemi
Image: Fashion desainer, Embran Nawawi saat meluncurkan pohon Natal berbahan kain batik khas Pamekasan miliknya di lobby Quest Hotel Darmo Surabaya, Kamis (3/12/2020). Sumber : Nivita Saldyni/Urbanasia

Surabaya - Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak kepada berbagai sektor di dunia, termasuk juga fashion. Hal ini juga diakui oleh salah satu fashion desainer kenamaan asal Kota Surabaya, Embran Nawawi.

Ditemui usai peluncuran pohon Natal dari kain batik rancangannya di Quest Hotel Darmo Surabaya beberapa waktu lalu, Embran pun membagikan kisah perjuangan para desainer lokal kepada Urbanasia.

“Para desainer sangat terimbas, mereka semua terpuruk. Banyak yang bilang ada yang sedang menghabiskan stok kain beberapa tahun lalu yang mereka beli, berarti itu hopeless. Ada juga yang mencoba mendesain ulang beberapa baju mereka yang sudah jadi,” kata Embran.

Bahkan mirisnya, Embran mengaku ada sekitar 25 persen fashion desainer yang kini beralih profesi dan membuka usaha di bidang makanan. 

“Terakhir ada sekitar 25 persen fashion desainer beralih profesi dari desainer jadi jual makanan karena (koleksi) mereka nggak laku. Mirisnya, ada yang masih bergantung ke suami,” imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, Embran pun membagikan tips dan pesan untuk Urbanreaders, khususnya para desainer muda nih. Menurutnya, di masa-masa berat ini, desainer harus tetap kreatif meski harus mengikuti arus.

“Pesan saya jangan keras kepala, mencoba mengikuti arus tapi tetap kreatif. Kebanyakan kreatifitas itu tumbuh kalau memang ada duitnya atau memang ada pasarnya. Tapi justru sekarang ini kreativitas tumbuh harus mencari pasarnya,” pesan Embran.

Seperti misalnya Embran yang saat ini sedang berkolaborasi dengan dua entrepreneur muda di Surabaya untuk menghabiskan produk-produk lama buatannya. 

“Ini ada dua entrepreneur muda yang coba menjual produk-produk lama saya. Kami ganti labelnya, judulnya ‘Embran No Label’. Jadi kalau Embran pakai label, barang diskonnya kami ‘Embran No Label’ jadi labelnya kami copot, kami kasih sablonan aja ‘Embran’. Dan ini membantu mereka berstrategi baru,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh Urbanreaders untuk mulai bangkit dari keterpurukan. Setidaknya, ada tiga hal menurut Embran yang harus kamu miliki sebagai bekal bangkit kembali.

“Harapan saya buat temen-temen, ayo kreatif, kolaborasi, and make a new market. Jangan takut mulai dari 0,” kata Embran.

“Inget aja dulu kita mulai gimana, sekarang kita sudah punya 25 persennya, artinya mesin jahit sudah punya, material sudah punya. Tinggal produksinya saja, kreativitas, kolaborasi, dan buat strategi marketing baru,” lanjutnya.

Nah, dengan berpegang pada tiga kunci tersebut, Embran mengaku berhasil ‘melawan’ pandemi ini. Bahkan ia berhasil mendapat pasar baru loh.

“Jujur (pemasukan) nggak turun (selama pandemi). Bahkan saya dapat market baru. Market baru saya adalah anak-anak yang suka lomba, pesta, foto, itu banyak order di saya. Alhamdulillah,” tutupnya.

Gimana, Urbanreaders? Sudah siap bangkit dan menerapkan tips dari Embran Nawawi tadi? Semoga berhasil dan tetap semangat, ya!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait