URsport

FIFA Gugat Empat Bintang di Jersey Timnas Uruguay

Rezki Maulana, Kamis, 5 Agustus 2021 19.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
FIFA Gugat Empat Bintang di Jersey Timnas Uruguay
Image: Empat bintang di jersey Timnas Uruguay dipersoalkan FIFA (Twitter @UruguayFootENG)

Zurich - FIFA dan Uruguay tengah berselisih paham soal empat bintang di jersey Timnas Uruguay. Sebab, FIFA meminta La Celeste mencabutnya.

FIFA memang menghargai para juara Piala Dunia dengan bintang yang disematkan di jersey mereka, biasanya di atas lambang federasi. Jumlah bintang didasarkan atas berapa banyak trofi Julies Rimet yang diraih.

Brasil punya lima bintang, disusul Jerman dan Italia dengan empat bintang, lalu Argentina, Prancis, dan Uruguay dengan dua bintang, serta Spanyol dan Inggris dengan satu bintang.

Nah, tapi jika dilihat secara seksama, maka akan ada perbedaan di lambang Federasi Sepakbola Uruguay (AUF). Ya, Uruguay menempatkan emapt bintang, bukan dua bintang.

Lalu, dua lagi dari mana? Menurut keterangan, Uruguay memasang dua bintang karena mereka pernah meraih medali emas Olimpiade 1924 dan 1928. Sebelum ada Piala Dunia, itu adalah turnamen sepakbola terbesar di dunia.

Barulah pada 1930, FIFA mencetuskan Piala Dunia dan Uruguay jadi juara di edisi perdana. Satu lagi diraih Uruguay saat mengalahkan tuan rumah Brasil di Maracana pada 1950.

Nah, tapi empat bintang itu akhirnya dipermasalahkan FIFA saat penyedia jersey, Puma, memberikan seragam kandang baru untuk diverifikasi. Seragam anyar Uruguay itu ditolak FIFA dan meminta dua bintang dicabut supaya tidak menimbulkan kerancuan.

Federasi Sepakbola Uruguay pun merasa itu adalah hak mereka dan akan memberikan dokumen pendukung untuk mematahkan perintah FIFA tersebut.

Pihak Uruguay juga mempertanyakan mengapa FIFA baru sekarang mempermasalahkan empat bintang tersebut.

"FIFA selalu menganggap sejak dulu bahwa Uruguay itu punya empat Piala Dunia karena turnamen sepakbola Olimpiade pada 1924 dan 1928 dihelat FIFA. Barulah FIFA menggelarnya secara independen pada 1930," ujar wakil presiden AUF Gaston Tealdi di ESPN.

"Ini jadi kesempatan untuk menyelesaikan situasi yang ada dan kami senang-senang saja melakukan ini agar mendapat pengakuan," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait