URedu

Galang Bimandra, Mahasiswa Malang yang Sering Juara Kompetisi Mobil Listrik

Nunung Nasikhah, Sabtu, 8 Februari 2020 12.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Galang Bimandra, Mahasiswa Malang yang Sering Juara Kompetisi Mobil Listrik
Image: istimewa

Malang* – Guys, yuk kenalan sama Galang Bimandra, mahasiswa jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang moncer bikin mobil listrik.

Pemuda yang akrab disapa Galang ini merupakan salah satu aktor penting di balik berbagai penghargaan yang sering diraih bersama timnya.

Ia dan tim pernah menduduki posisi pertama atau juara 1 nasional Kelas Urban Listrik bersama timnya dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) di Padang tahun 2018 silam.

Lalu pernah juga maju ke kompetisi internasioal ‘Shell-Eco Maraton Asia 2019’ yang diselenggarakan di Malaysia dan meraih peringkat 6 di Kelas Urban Listrik. Dan masih banyak lagi prestasi lainnya.

Baca juga: text

Saat ini Galang dan timnya tengah menyiapkan diri untuk kompetisi Shell Eco Marathon Asia 2020 yang akan digelar Juni mendatang. Ia berencana menghadirkan satu hal baru di mobil listrik hemat energinya tersebut.

“Kami buat headlamp-nya jadi seperti salah satu mobil di film Fast and Furious,” tuturnya.

Dalam tim, Galang menduduki posisi yang sangat inti yakni Ketua Divisi Elektrik. Terlebih karena kebanyakan proyek yang dikerjakan adalah mobil listrik. Ia dan anggota tim lainnya bertanggung jawab penuh segala hal terkait kelistrikan. Mulai dari controller hingga lampu utama mobil.

“Untuk ngulik dan ngoprek satu elemen saja saya dan tim butuh waktu yang panjang,” ungkapnya.

Baca juga: Subaru Hanya Jualan Mobil Listrik di Tahun 2030

Karena itulah, sejak aktif mengikuti kontes mobil listrik, Galang selalu tidur 5-6 jam, tak pernah lebih. Menurutnya, mengurangi jam tidur adalah wujud kesungguhan dalam mengusahakan suatu mimpi.

Prinsip yang ia pegang adalah mimpi memang harus diperjuangkan mati-matian. Maka tak jarang, banyak juga hal yang harus dikorbankan termasuk mengurangi jam tidur.

“Jujur, sejak nyebur di kompetisi-kompetisi nggak pernah tidur 8 jam lagi,” tandas mahasiswa kelahiran Malang 18 Maret 1998 ini.

Hal ini terjadi karena tak jarang, ia dan kawan-kawannya harus begadang untuk menyempurnakan mobil listrik yang hendak diturunkan pada kompetisi.

“Tengah malam test drive, itu hal yang biasa,” tuturnya sambil tertawa.

Baca juga: Bikin Mobil Listrik Sendiri, Mahasiswa Malang Ini Bermimpi Bisa Diproduksi Masal

Selain itu, persiapan yang dilakukan oleh Galang dan timnya untuk kompetisi di tahun berikutnya selalu maksimal. Ini terbukti dari evaluasi, perancangan hingga eksekusi yang dilaksanakan paling lama dua minggu setelah kompetisi.

Lebih lanjut, anak dari pasangan Kusnadi dan Ngatmiati ini mengaku mencintai dunia elektro sejak duduk di bangku sekolah dasar.

“Bapak dulu punya usaha jual beli mobil, itu asal mula saya tahu jika di balik sound system pada mobil ada proses elektro yang keren,” ceritanya.

Tidak hanya itu. Gilang juga gemar mencari tahu bagaimana mobil Tamiya, mainan yang populer di awal tahun 2000-an, berjalan dengan sebuah dinamo.

Baca juga: Jangan Berspekulasi, Lakukan Ini Jika Mobil Matik Kamu Terendam Banjir

Galang tak hanya berprestasi saat di bangku kuliah saja. Ia sebelumnya juga pernah meraih prestasi dari lingkup kota hingga internasional.

“Saat itu gagasan saya tentang alat pendingin menang mulai kota hingga nasional. Akhirnya saya diutus menjadi perwakilan Indonesia untuk berkompetisi di Jepang,” ucapnya.

Meski tidak menang saat itu, ia mengaku kegagalannya itu sebagai pengalaman yang mengesankan. Selain itu, dalam berbagai kompetisi yang pernah diikuti, Galang juga sering gagal memperoleh juara. Namun ia tidak pernah kecewa berlebihan.

“Gagal ya harus diperbaiki, alhamdulillah, juga karena senang dengan dunia (teknik) ini,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait