URnews

Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur: 17 Orang Meninggal, Sejumlah Bangunan Rusak

Maulidya Q, Senin, 21 November 2022 16.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur: 17 Orang Meninggal, Sejumlah Bangunan Rusak
Image: Sejumlah bangunan rusak pasca gempa M 5.6 Cianjur. (Dok. BNPB)

Jakarta – Gempabumi yang terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB sebesar magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) menelan belasan korban jiwa dan sejumlah bangunan rumah rusak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, BNPB terus melakuan upaya penanganan bencana gempa bumi di Cianjur 

“BNPB terus melakukan pendataan jumlah korban, korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur 17 orang meninggal dunia dan 19 orang warga alami luka-luka cukup berat,” jelas Suharyanto, Senin (21/11).

"BNPB akan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakusi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir," lanjutnya. 

Sementara itu, BNPB melaporkan bahwa setidaknya sejumlah bangunan rusak akibat gempa.

"Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat 1 unit dan RSUD Cianjur rusak sedang 1. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas Pendidikan 3, tempat ibadah 1," jelas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari.

Durasi gempa dan tingkatan guncangan di setiap daerah berbeda-beda. BPBD melakukan pemantauan terhadap dampak gempa pada daerah yang merasakan gempa tersebut.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa diukur yang dengan skala Modifies Mercalli Intensity (MMI).

Wilayah Cianjur V-VI MMI; Garut dan Sukabumi IV – V MMI; Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, serta Bayah III MMI; Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, dan Depok II – III MMI.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.

“Pastikan tidak ada kerusakan struktur bangunan sebelum memasuki bangunan tersebut. Selanjutnya, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang,” tutup Abdul.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait